Taliban Sebut Drone AS Masuk Afghanistan Melalui Wilayah Udara Pakistan

Minggu, 28 Agustus 2022 - 20:20 WIB
Taliban Sebut Drone AS Masuk Afghanistan Melalui Wilayah Udara Pakistan. FOTO/Reuters
KABUL - Penjabat Menteri Pertahanan Taliban , Mullah Mohammad Yaqoob mengatakan, Pakistan mengizinkan pesawat tak berawak Amerika Serikat (AS) menggunakan wilayah udaranya untuk mengakses Afghanistan, tuduhan yang baru-baru ini dibantah Pakistan menyusul serangan udara AS di Kabul.

Yaqoob mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers di Kabul, Minggu (28/8/2022), bahwa pesawat tak berawak AS telah memasuki Afghanistan melalui Pakistan.



“Menurut informasi kami, drone masuk melalui Pakistan ke Afghanistan, mereka menggunakan wilayah udara Pakistan. Kami meminta Pakistan, jangan gunakan wilayah udara Anda untuk melawan kami,” katanya, seperti dikutip dari Al Jazeera.



Kementerian Luar Negeri Pakistan tidak segera menanggapi permintaan komentar. Sementara pihak berwenang Pakistan membantah terlibat atau mengetahui lebih jauh serangan pesawat tak berawak yang menurut AS dilakukan di Kabul pada Juli lalu, yang menewaskan pemimpin al-Qaeda Ayman al-Zawahiri.

Intelijen telah menemukan keluarga al-Zawahiri di Kabul awal tahun ini. Seorang ahli bedah Mesir dengan hadiah USD25 juta di kepalanya, al-Zawahiri membantu mengoordinasikan serangan 11 September 2001 di AS yang menewaskan hampir 3.000 orang.



Sebelumnya, pejabat AS yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan kepada wartawan bahwa CIA melakukan serangan pesawat tak berawak di Kabul menggunakan dua rudal.

Komentar Yaqoob dapat memperburuk ketegangan antara negara-negara tetangga pada saat Taliban menengahi pembicaraan antara pemerintah Pakistan dan Taliban Pakistan, yang dikenal dengan akronim TTP.

Afghanistan juga sangat bergantung pada perdagangan dengan Pakistan karena negara itu mengalami krisis ekonomi. Taliban mengatakan sedang menyelidiki serangan udara Juli dan bahwa mereka belum menemukan mayat pemimpin al-Qaeda.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More