Taliban soal Hak Perempuan: Kami Islam, Tak Bisa Disamakan dengan Eropa

Sabtu, 27 Agustus 2022 - 00:47 WIB
loading...
Taliban soal Hak Perempuan: Kami Islam, Tak Bisa Disamakan dengan Eropa
Taliban menolak disamakan dengan Eropa dalam penegakan hak-hak perempuan di Afghanistan. Foto/REUTERS
A A A
KABUL - Taliban , yang berkuasa atas Afghanistan , menolak disamakan dengan masyarakat Eropa dalam penegakan hak-hak perempuan.

Juru bicara Taliban Suhail Shaheen menyampaikannya dalam sebuah wawancara dengan Fox News Digital, di mana dia membahas kritik domestik dan internasional yang dihadapi Taliban sejak mengambil alih kekuasaan Afghanistan tahun lalu.

Ditanya soal hak-hak perempuan dan isu-isu lainnya, Shaheen mengatakan; "Kami adalah masyarakat yang berbeda, masyarakat Islam, jadi kami tidak dapat disamakan dengan masyarakat Eropa."



"Kedua, kami sedang membangun semuanya dari awal. Sekarang, satu tahun yang lalu telah selesai segala sesuatu dalam pengambilan kekuasaan kami, dan Anda memiliki pada berabad-abad Amerika Serikat—semua pemerintah yang lebih tua—jadi Anda akan memiliki segalanya lebih baik, jadi kami tidak dapat disamakan," kata Shaheen, yang dilansir Jumat (26/8/2022).

"Kami membutuhkan waktu untuk membangun segalanya, untuk menyelaraskan dengan hukum Islam kami, norma-norma masyarakat ini, dan kami berharap dengan berlalunya waktu untuk menyelesaikan semua masalah."

Taliban mengambil alih Kabul—dan wilayah Afghanistan secara keseluruhan—setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memerintahkan penarikan tergesa-gesa pasukan militer AS dari Afghanistan yang berakhir pada Agustus 2021, membuat banyak orang mengatakan lanskap keamanan internasional jauh lebih tidak aman.

AS beberapa minggu lalu menemukan dan membunuh pemimpin al-Qaeda Ayman al-Zawahiri dalam operasi kontraterorisme di Kabul, Afghanistan, dan negara itu telah jatuh ke dalam krisis kemanusiaan. Namun Taliban mengatakan tidak pernah menemukan jasad Zawahiri.

Taliban juga mengikis sejumlah langkah yang lebih demokratis yang dibantu AS untuk dipasang di negara itu dan semakin memperumit hubungan yang sudah berbatu antara AS dan Pakistan, salah satu sekutu utama Amerika di kawasan itu.

Taliban telah berjanji untuk melindungi hak-hak perempuan "dalam batas-batas Islam", yang menimbulkan pertanyaan tentang hak-hak apa yang masih akan dinikmati perempuan di bawah emirat baru tersebut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1498 seconds (0.1#10.140)