Sejak Covid-19 Mewabah, 430 Ribu Orang Pergi dari China ke AS

Selasa, 14 April 2020 - 04:58 WIB
“Saya terkejut betapa lemahnya seluruh proses itu. Pria yang saya ajak bicara membacakan daftar pertanyaan, dan dia sepertinya tidak tertarik memeriksa apa pun," kata Andrew Wu, 31, yang mendarat di Bandara Internasional Los Angeles dengan penerbangan dari Beijing pada 10 Maret, seperti dilansir Channel News Asia.

Sabrina Fitch, terbang dari China ke Bandara Internasional Kennedy di New York pada 23 Maret. Dia dan 40 atau lebih penumpang lainnya harus diperiksa suhunya dua kali dalam perjalanan dan diminta mengisi formulir tentang perjalanan dan kesehatan mereka.

"Selain melihat paspor kami, mereka tidak menanyai kami seperti biasanya kami ditanyai. Jadi, itu agak aneh, karena semua orang mengharapkan yang sebaliknya, di mana kamu mendapatkan banyak pertanyaan. Tapi begitu kami mengisi formulir kesehatan kecil, tidak ada yang benar-benar peduli," ucap Fitch.

Sekitar 60 persen pelancong yang menggunakan penerbangan langsung dari Cina pada Februari bukan warga negara Amerika. Sebagian besar penerbangan dioperasikan oleh maskapai China setelah operator Amerika menghentikan penerbangan.

Robert R. Redfield, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS atau CDC, menjelaskan bahwa orang akan diperiksa jika terdapat risiko signifikan, serta bukti gejalanya. "Jika tidak ada alasan untuk pemeriksaan tambahan, mereka akan diizinkan untuk menyelesaikan perjalanan mereka kembali ke rumah mereka, di mana mereka kemudian akan dipantau oleh departemen kesehatan setempat dalam situasi pemantauan mandiri di rumah mereka," ucap Redfield.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(esn)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More