Serangan Semut Gila Kuning Picu Kekacauan di Desa-desa India

Kamis, 18 Agustus 2022 - 21:34 WIB
Baidya mengatakan bahwa asam format yang disemprotkan oleh ratusan semut mungkin telah mempengaruhi mata hewan, tetapi menambahkan bahwa tidak tercatat apakah mereka secara khusus menargetkan mata. Pada manusia, katanya, asam dapat menyebabkan reaksi alergi tetapi mungkin tidak mengancam jiwa.

Para ahli khawatir bahwa perkembangbiakan serangga ini dapat mempengaruhi ekologi wilayah tersebut.

"Ketika semut-semut ini pertama kali menginvasi Pulau Christmas Australia, mereka menggantikan semut asli dengan menyerang mereka dan mengambil alih sumber makanan mereka," ungkap Dr Baidya.

Mereka juga telah membunuh jutaan kepiting merah di pulau itu dengan membutakan dan melumpuhkan mereka.



Dr Priyadarshan Dharmarajan, ahli entomologi yang bekerja dengan kelompok konservasi, mengatakan semut ini memiliki hubungan simbiosis dengan kutu daun, yaitu serangga penghisap getah yang dapat membahayakan tanaman.

"Mereka memakan zat seperti susu yang dihasilkan oleh kutu daun, yang tidak baik untuk tanaman," katanya.

Dharmarajan mengatakan masalahnya mungkin telah memburuk sekarang karena suhu yang terus meningkat.

"Ketika suhu lingkungan meningkat, tingkat metabolisme mereka juga meningkat, menyebabkan mereka makan lebih banyak. Itu bisa menjadi alasan," terangnya, menambahkan bahwa ini tidak dapat dikonfirmasi tanpa data.

"Kami harus mengumpulkan lebih banyak data mengenai pola cuaca di area yang terinfeksi dan menganalisisnya," pungkasnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More