Gambia Kesal Nenek-nenek Inggris Gila Seks Berwisata untuk Berburu Anak Muda
Kamis, 18 Agustus 2022 - 14:17 WIB
Penduduk setempat dan pemilik bisnis di Gambia mengatakan nenek-nenek yang gila seks telah menyebabkan penurunan reputasi negara.
Annette Griffin, pemilik pub ramah keluarga di Gambia, seperti dikutip The Telegraph, Kamis (18/8/2022), mengatakan bahwa tempatnya telah menjadi surga bagi wanita tua yang berharap menemukan "toyboy lovers [kekasih pria muda]", yang telah menghentikan keluarga dari berlibur di sana.
"Sebagian besar turis yang datang ke sini, datang untuk wisata seks. Tapi selain dari sisi kumuhnya, ada sisi bagus dari Gambia. Saya datang ke sini sembilan tahun lalu untuk liburan dan tinggal sejak itu," kata Annette.
"Bumsters" Gambia sering mencari mangsa untuk wanita yang lebih tua, dengan istilah yang menggambarkan pria yang mencari nenek di pantai dengan harapan mendapatkan toyboy.
Pemandu wisata, Kausu Samateh, menambahkan bahwa kemiskinan membuat pariwisata seks menjadi masalah yang meningkat.
"Orang-orang miskin di sini, jadi mereka tidak punya pilihan. Mereka pikir lebih baik pergi ke Eropa di mana mereka akan memiliki kehidupan yang lebih baik. Mereka berharap bahwa wanita tua akan mengambilnya," katanya.
Annette Griffin, pemilik pub ramah keluarga di Gambia, seperti dikutip The Telegraph, Kamis (18/8/2022), mengatakan bahwa tempatnya telah menjadi surga bagi wanita tua yang berharap menemukan "toyboy lovers [kekasih pria muda]", yang telah menghentikan keluarga dari berlibur di sana.
"Sebagian besar turis yang datang ke sini, datang untuk wisata seks. Tapi selain dari sisi kumuhnya, ada sisi bagus dari Gambia. Saya datang ke sini sembilan tahun lalu untuk liburan dan tinggal sejak itu," kata Annette.
"Bumsters" Gambia sering mencari mangsa untuk wanita yang lebih tua, dengan istilah yang menggambarkan pria yang mencari nenek di pantai dengan harapan mendapatkan toyboy.
Pemandu wisata, Kausu Samateh, menambahkan bahwa kemiskinan membuat pariwisata seks menjadi masalah yang meningkat.
"Orang-orang miskin di sini, jadi mereka tidak punya pilihan. Mereka pikir lebih baik pergi ke Eropa di mana mereka akan memiliki kehidupan yang lebih baik. Mereka berharap bahwa wanita tua akan mengambilnya," katanya.
(min)
tulis komentar anda