Kebijakan Timur Tengah AS Diprediksi Tak Terlalu Berubah Pasca Pilpres
Minggu, 28 Juni 2020 - 23:12 WIB
WASHINGTON - Sejumlah analis mengatakan, kebijakan Timur Tengah Washington tampaknya tidak akan mengalami perubahan besar, terlepas dari hasil pemilihan presiden Amerika Serikat (AS). AS akan menggelar pemilihan presiden pada 3 November mendatang.
Sementara kandidat presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden dan Presiden Donald Trump saat ini telah menetapkan visi yang berbeda untuk AS, kebijakan luar negeri AS di Timur Tengah belum menjadi fokus kampanye sejauh ini.
(Baca: Trump Bilang Tinggal di 4 Kota AS Ini seperti Hidup di Neraka )
Menurut para analis, kebijakan Timur Tengah hanya akan ada sedikit perubahan, apakah di bawah pemerintahan Trump atau Biden, meskipun ada beberapa perbedaan kebijakan antara dua kandidat. Para analis menuturkan, kebijakan Washington terhadap Iran mungkin merupakan perbedaan yang paling signifikan.
Biden mengatakan, ia akan membawa kembali AS ke Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA), yang dicapai selama pemerintahan Barack Obama, tetapi kemudian ditinggalkan oleh pemerintahan Trump. Tetapi, pendekatan Biden tidak menjamin akan merubah sikap Iran terhadap AS.
"Pendekatannya (Biden) akan tergantung pada reaksi Iran. Ini harus dimainkan," ujar Robert Danin, mantan pejabat senior Departemen Luar Negeri dan Dewan Keamanan Nasional AS.
Sebaliknya, jika Trump kembali, ini berarti AS akan terus mempertahankan kampanye sanksi tekanan maksimum saat ini terhadap Iran.
(Baca: Terungkap, Jet Tempur Siluman F-35 AS Tak Bisa Terbang saat Badai Petir )
Menurut Paul Salem, Presiden Middle East Institute yang berbasis di Washington DC, pendekatan ini dapat memaksa Iran untuk bernegosiasi, karena mereka tidak dapat bertahan hidup dalam keadaan saat ini.
Terkait dengan isu Israel, Biden telah mengisyaratkan bahwa dia akan bersikap lebih keras terhadap kebijakan aneksasi Israel. "Tetapi, sementara dia mungkin mengubah cara dia berbicara, tidak akan ada gerakan nyata di sana," kata Salem.
Menurut Salem, melanjutkan pembicaraan dengan Otoritas Palestina dan membalikkan keputusan Trump untuk berhenti mendanai lembaga pengungsi PBB untuk Palestina mungkin hanya itu yang bisa diselamatkan Biden jika terpilih.
Salem kemudian mengatakan, pasca Covid-19 Amerika dan lebih fokus pada masalah domestik. Dia menuturkan, pemulihan ekonomi dan pekerjaan akan menjadi fokus tanpa keinginan di Kongres atau di antara masyarakat untuk mencari bantuan internasional.
Sementara kandidat presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden dan Presiden Donald Trump saat ini telah menetapkan visi yang berbeda untuk AS, kebijakan luar negeri AS di Timur Tengah belum menjadi fokus kampanye sejauh ini.
(Baca: Trump Bilang Tinggal di 4 Kota AS Ini seperti Hidup di Neraka )
Menurut para analis, kebijakan Timur Tengah hanya akan ada sedikit perubahan, apakah di bawah pemerintahan Trump atau Biden, meskipun ada beberapa perbedaan kebijakan antara dua kandidat. Para analis menuturkan, kebijakan Washington terhadap Iran mungkin merupakan perbedaan yang paling signifikan.
Biden mengatakan, ia akan membawa kembali AS ke Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA), yang dicapai selama pemerintahan Barack Obama, tetapi kemudian ditinggalkan oleh pemerintahan Trump. Tetapi, pendekatan Biden tidak menjamin akan merubah sikap Iran terhadap AS.
"Pendekatannya (Biden) akan tergantung pada reaksi Iran. Ini harus dimainkan," ujar Robert Danin, mantan pejabat senior Departemen Luar Negeri dan Dewan Keamanan Nasional AS.
Sebaliknya, jika Trump kembali, ini berarti AS akan terus mempertahankan kampanye sanksi tekanan maksimum saat ini terhadap Iran.
(Baca: Terungkap, Jet Tempur Siluman F-35 AS Tak Bisa Terbang saat Badai Petir )
Menurut Paul Salem, Presiden Middle East Institute yang berbasis di Washington DC, pendekatan ini dapat memaksa Iran untuk bernegosiasi, karena mereka tidak dapat bertahan hidup dalam keadaan saat ini.
Terkait dengan isu Israel, Biden telah mengisyaratkan bahwa dia akan bersikap lebih keras terhadap kebijakan aneksasi Israel. "Tetapi, sementara dia mungkin mengubah cara dia berbicara, tidak akan ada gerakan nyata di sana," kata Salem.
Menurut Salem, melanjutkan pembicaraan dengan Otoritas Palestina dan membalikkan keputusan Trump untuk berhenti mendanai lembaga pengungsi PBB untuk Palestina mungkin hanya itu yang bisa diselamatkan Biden jika terpilih.
Salem kemudian mengatakan, pasca Covid-19 Amerika dan lebih fokus pada masalah domestik. Dia menuturkan, pemulihan ekonomi dan pekerjaan akan menjadi fokus tanpa keinginan di Kongres atau di antara masyarakat untuk mencari bantuan internasional.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda