Ukraina Berharap Ekspor Perdana Biji-bijian Bisa Dimulai Pekan Ini
Selasa, 26 Juli 2022 - 03:48 WIB
KIEV - Ukraina berharap ekspor biji-bijian pertama di bawah kesepakatan yang ditengahi PBB untuk meninggalkan pelabuhan Ukraina bisa dilakukan pekan ini. Hal itu diungkapkan Menteri Infrastruktur Ukraina , Senin (25/7/2022), meskipun Rusia menyerang pelabuhan Odessa di Laut Hitam.
“Kami berharap kesepakatan itu mulai bekerja dalam beberapa hari mendatang,” kata Oleksandr Kubrakov, yang memimpin delegasi Ukraina pada pembicaraan gandum di Turki, dalam konferensi pers. "Kami sedang mempersiapkan segalanya untuk memulai minggu ini," tambahnya.
Kubrakov juga menyoroti pentingnya keamanan setelah serangan di pelabuhan Odessa, salah satu dari tiga pusat ekspor yang ditunjuk dalam perjanjian.
“Posisi kami sangat sederhana. Kami menandatangani perjanjian dengan PBB dan Turki. Jika para pihak menjamin keamanan, kesepakatan akan berhasil. Jika tidak, itu tidak akan berhasil,” kata Kubrakov, seperti dikutip dari AFP.
Rusia dan Ukraina menandatangani perjanjian ekspor biji-bijian Laut Hitam di Istanbul pada hari Jumat, dengan Turki dan PBB sebagai penjamin bersama. Kedua negara adalah pengekspor utama produk pertanian. Tetapi, invasi Moskow telah sangat mengganggu ekspor gandum Ukraina karena pertempuran itu merusak panen dan membuat pelabuhan diblokir dan ditambang.
Kubrakov menambahkan, bahwa de-mining akan dilakukan secara “eksklusif” di jalur pelayaran yang diperlukan untuk ekspor biji-bijian, sementara kapal Ukraina akan menemani konvoi yang berangkat yang akan mengangkut tidak hanya biji-bijian tetapi juga pupuk.
Sementara Wakil Menteri infrastruktur Ukraina, Yuri Vaskov mengatakan pada konferensi pers, bahwa pelabuhan tenggara Chornomorsk akan menjadi "yang pertama" digunakan untuk pengiriman biji-bijian, diikuti oleh pelabuhan Odessa di selatan dan kemudian Pivdennyi di tenggara.
“Dalam dua minggu ke depan, kami akan secara teknis siap untuk melakukan ekspor biji-bijian dari semua pelabuhan Ukraina,” tambah Vaskov.
“Kami berharap kesepakatan itu mulai bekerja dalam beberapa hari mendatang,” kata Oleksandr Kubrakov, yang memimpin delegasi Ukraina pada pembicaraan gandum di Turki, dalam konferensi pers. "Kami sedang mempersiapkan segalanya untuk memulai minggu ini," tambahnya.
Kubrakov juga menyoroti pentingnya keamanan setelah serangan di pelabuhan Odessa, salah satu dari tiga pusat ekspor yang ditunjuk dalam perjanjian.
“Posisi kami sangat sederhana. Kami menandatangani perjanjian dengan PBB dan Turki. Jika para pihak menjamin keamanan, kesepakatan akan berhasil. Jika tidak, itu tidak akan berhasil,” kata Kubrakov, seperti dikutip dari AFP.
Rusia dan Ukraina menandatangani perjanjian ekspor biji-bijian Laut Hitam di Istanbul pada hari Jumat, dengan Turki dan PBB sebagai penjamin bersama. Kedua negara adalah pengekspor utama produk pertanian. Tetapi, invasi Moskow telah sangat mengganggu ekspor gandum Ukraina karena pertempuran itu merusak panen dan membuat pelabuhan diblokir dan ditambang.
Kubrakov menambahkan, bahwa de-mining akan dilakukan secara “eksklusif” di jalur pelayaran yang diperlukan untuk ekspor biji-bijian, sementara kapal Ukraina akan menemani konvoi yang berangkat yang akan mengangkut tidak hanya biji-bijian tetapi juga pupuk.
Sementara Wakil Menteri infrastruktur Ukraina, Yuri Vaskov mengatakan pada konferensi pers, bahwa pelabuhan tenggara Chornomorsk akan menjadi "yang pertama" digunakan untuk pengiriman biji-bijian, diikuti oleh pelabuhan Odessa di selatan dan kemudian Pivdennyi di tenggara.
“Dalam dua minggu ke depan, kami akan secara teknis siap untuk melakukan ekspor biji-bijian dari semua pelabuhan Ukraina,” tambah Vaskov.
(esn)
tulis komentar anda