Hanya Dilatih 5 Hari, Tentara Baru Direkrut Rusia Dikirim Perang ke Ukraina

Jum'at, 22 Juli 2022 - 15:27 WIB
Sementara instruksi dasar seperti itu mungkin cukup untuk memungkinkan tentara melakukan tugas-tugas sederhana dalam pertempuran, para ahli militer mengatakan kepada The Moscow Times bahwa pelatihan militer harus jauh lebih luas.

“Banyak yang perlu dipelajari dalam hal koordinasi dan kerjasama dengan tim. Dan itu cukup memakan waktu,” kata Samuel Cranny-Evans, seorang analis militer di lembaga pemikir Royal United Services Institute yang berbasis di London.

Para ahli mengatakan tingkat korban yang tinggi berarti militer Rusia kemungkinan kehilangan kohesi, di mana kekurangan pelatihan hanya memperburuk masalah ini.

Tentara telah mulai menggabungkan tentara dari unit yang berbeda, menurut Dara Massicot, seorang peneliti senior di kelompok think tank RAND yang berbasis di Amerika Serikat dan mantan analis senior di Pentagon.

“Para prajurit tidak mengenal para komandan, mereka tidak tahu di mana unit mereka berada saat bertempur di lapangan,” imbuh Massicot kepada The Moscow Times.

“Plus, ada kekurangan spesialis [di tentara Rusia]. Artinya, jika beberapa peralatan rusak, mereka tidak bisa memperbaikinya."

Terlepas dari situasi di medan perang, salah satu motivasi bagi orang-orang yang mendaftar untuk berperang tampaknya adalah uang, dengan gaji yang ditawarkan militer hingga empat kali lebih tinggi daripada rata-rata gaji lokal.

Ivan mengatakan dia dibayar lebih dari 240.000 rubel (USD3.794) per bulan.

Wartawan independen Rusia telah menggunakan informasi yang tersedia untuk umum untuk mengonfirmasi kematian hampir 5.000 tentara Rusia di Ukraina.

Namun, jumlah kematian sebenarnya kemungkinan akan jauh lebih tinggi dan analis memperkirakan angka sebenarnya lebih dari 10.000 jiwa.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More