Putin Kunjungi Iran, AS: Betapa Terisolasinya Rusia
Rabu, 20 Juli 2022 - 07:24 WIB
TEHERAN - Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu Pemimpin Tertinggi spiritual Iran , Ayatollah Ali Khamenei di Teheran pada Selasa (19/7/2022), untuk memperdalam hubungan antara kedua negara yang sama-sama berada di bawah sanksi Barat.
Selama kunjungan ke Iran, Putin juga bertemu dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan untuk membahas kesepakatan yang akan melanjutkan ekspor gandum Laut Hitam Ukraina, yang sekarang diblokade oleh Rusia.
Itu adalah pertemuan langsung pertama Putin dengan seorang pemimpin NATO sejak pasukan Rusia menyerbu Ukraina. Ini juga merupakan pesan tajam ke Barat tentang rencana Rusia untuk menjalin hubungan strategis yang lebih dekat dengan Iran, China dan India untuk membantu mengimbangi sanksi Barat yang dikenakan atas invasi tersebut.
Meski demikian, Amerika Serikat (AS) menyebut perjalanan Putin ini menunjukkan betapa terisolasinya Rusia. “Perjalanan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Iran minggu ini menunjukkan bagaimana Rusia menjadi terisolasi setelah invasinya ke Ukraina,” kata John Kirby, kepala juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, seperti dikutip dari Reuters.
Kirby juga mengatakan, saat ini AS sedang bersiap untuk mengungkap paket senjata lain untuk Ukraina. Mengutip intelijen AS, ia menuduh Rusia meletakkan dasar untuk mencaplok wilayah Ukraina.
Sementara Putin pada Rabu (20/7/202) mengatakan, Moskow tidak melihat keinginan apa pun dari Ukraina untuk memenuhi persyaratan dari apa yang ia gambarkan sebagai kesepakatan damai awal yang disepakati pada Maret.
Berbicara kepada wartawan dalam komentar yang disiarkan televisi setelah kunjungan ke Iran, Putin mengatakan, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab menawarkan untuk menengahi antara Rusia dan Ukraina, yang diserbu pasukan Moskow pada akhir Februari.
Selama kunjungan ke Iran, Putin juga bertemu dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan untuk membahas kesepakatan yang akan melanjutkan ekspor gandum Laut Hitam Ukraina, yang sekarang diblokade oleh Rusia.
Itu adalah pertemuan langsung pertama Putin dengan seorang pemimpin NATO sejak pasukan Rusia menyerbu Ukraina. Ini juga merupakan pesan tajam ke Barat tentang rencana Rusia untuk menjalin hubungan strategis yang lebih dekat dengan Iran, China dan India untuk membantu mengimbangi sanksi Barat yang dikenakan atas invasi tersebut.
Meski demikian, Amerika Serikat (AS) menyebut perjalanan Putin ini menunjukkan betapa terisolasinya Rusia. “Perjalanan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Iran minggu ini menunjukkan bagaimana Rusia menjadi terisolasi setelah invasinya ke Ukraina,” kata John Kirby, kepala juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, seperti dikutip dari Reuters.
Kirby juga mengatakan, saat ini AS sedang bersiap untuk mengungkap paket senjata lain untuk Ukraina. Mengutip intelijen AS, ia menuduh Rusia meletakkan dasar untuk mencaplok wilayah Ukraina.
Sementara Putin pada Rabu (20/7/202) mengatakan, Moskow tidak melihat keinginan apa pun dari Ukraina untuk memenuhi persyaratan dari apa yang ia gambarkan sebagai kesepakatan damai awal yang disepakati pada Maret.
Berbicara kepada wartawan dalam komentar yang disiarkan televisi setelah kunjungan ke Iran, Putin mengatakan, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab menawarkan untuk menengahi antara Rusia dan Ukraina, yang diserbu pasukan Moskow pada akhir Februari.
tulis komentar anda