Tiga Balasan Menohok Pangeran Mohammed bin Salman Membungkam Biden
Senin, 18 Juli 2022 - 09:23 WIB
Pangeran MBS mengkonfrontasi Biden soal kasus pembunuhan jurnalis Palestina-Amerika Serikat Shireen Abu Akleh di Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki Israel. Jurnalis perempuan itu ditembak mati, yang menurut laporan beberapa investigasi, oleh tentara Israel.
"Putra Mahkota menanggapi pernyataan Presiden Biden tentang... Khashoggi setelah dengan cukup jelas--bahwa kejahatan ini, meskipun sangat disayangkan dan menjijikkan, adalah sesuatu yang dianggap sangat serius oleh kerajaan (dan) ditindaklanjuti dengan cara yang simpatik dengan posisinya sebagai negara yang bertanggung jawab," kata Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal bin Farhan al-Saud.
“Ini adalah masalah, kesalahan yang terjadi di negara mana pun, termasuk AS. Putra Mahkota menunjukkan bahwa AS telah membuat kesalahannya sendiri dan telah mengambil tindakan yang diperlukan untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab dan mengatasi kesalahan ini seperti yang dilakukan kerajaan," ujarnya.
Pangeran MBS mempertanyakan sikap AS terhadap pembunuhan Akleh oleh terduga tentara Israel, terlebih sang jurnalis juga warga Amerika.
Biden mengeklaim AS tegas menuntut pertanggungjawaban penuh dan transparan atas pembunuhan jurnalis itu. Namun, faktanya, tak ada perkembangan hukum yang dilakukan Israel.
Biden menyebut kematian Abu Akleh sebagai kerugian besar saat dia berdiri di samping Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas di Betlehem.
"Saya berharap warisannya ... akan menginspirasi lebih banyak orang muda untuk melanjutkan pekerjaannya melaporkan kebenaran dan menceritakan kisah-kisah yang terlalu sering diabaikan. Amerika Serikat akan terus bersikeras pada penghitungan penuh dan transparan atas kematiannya dan akan terus membela kebebasan media di mana pun di dunia," kata Biden.
Pejabat Palestina dan anggota keluarga Abu Akleh telah mengkritik penyelidikan AS dan mendesak AS untuk berbuat lebih banyak untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas pembunuhan itu.
"Putra Mahkota menanggapi pernyataan Presiden Biden tentang... Khashoggi setelah dengan cukup jelas--bahwa kejahatan ini, meskipun sangat disayangkan dan menjijikkan, adalah sesuatu yang dianggap sangat serius oleh kerajaan (dan) ditindaklanjuti dengan cara yang simpatik dengan posisinya sebagai negara yang bertanggung jawab," kata Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal bin Farhan al-Saud.
“Ini adalah masalah, kesalahan yang terjadi di negara mana pun, termasuk AS. Putra Mahkota menunjukkan bahwa AS telah membuat kesalahannya sendiri dan telah mengambil tindakan yang diperlukan untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab dan mengatasi kesalahan ini seperti yang dilakukan kerajaan," ujarnya.
Pangeran MBS mempertanyakan sikap AS terhadap pembunuhan Akleh oleh terduga tentara Israel, terlebih sang jurnalis juga warga Amerika.
Biden mengeklaim AS tegas menuntut pertanggungjawaban penuh dan transparan atas pembunuhan jurnalis itu. Namun, faktanya, tak ada perkembangan hukum yang dilakukan Israel.
Biden menyebut kematian Abu Akleh sebagai kerugian besar saat dia berdiri di samping Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas di Betlehem.
"Saya berharap warisannya ... akan menginspirasi lebih banyak orang muda untuk melanjutkan pekerjaannya melaporkan kebenaran dan menceritakan kisah-kisah yang terlalu sering diabaikan. Amerika Serikat akan terus bersikeras pada penghitungan penuh dan transparan atas kematiannya dan akan terus membela kebebasan media di mana pun di dunia," kata Biden.
Pejabat Palestina dan anggota keluarga Abu Akleh telah mengkritik penyelidikan AS dan mendesak AS untuk berbuat lebih banyak untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas pembunuhan itu.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda