Ukraina Maksimalkan Armada Drone untuk Pantau Pergerakan Pasukan Rusia
Minggu, 17 Juli 2022 - 03:00 WIB
KIEV - Di pinggiran Kiev, sejumlah personel militer Ukraina sedang dalam program pelatihan untuk menjadi ujung tombak dalam upaya Ukraina memodernisasi respons taktisnya di garis depan dalam perang dengan Rusia melalui perluasan armada drone yang signifikan.
Militer Ukraina tidak memiliki unit pesawat tak berawak resmi, tetapi penggunaan kendaraan udara tak berawak (UAV) telah memungkinkan militer Ukraina untuk melakukan pengintaian di sepanjang garis depan 2.470 kilometer. Dengan drone, militer Ukraina bisa melihat pasukan dan peralatan Rusia, serta mengarahkan artileri dari jarak jauh untuk menembak ke sasaran.
Drone menyelamatkan nyawa orang Ukraina, tetapi harganya mahal dan persediaannya terbatas. “Saat ini, sangat penting untuk memiliki drone di setiap unit pertempuran karena ini adalah mata kita di langit,” kata Letnan Anton Galyashinskiy, seorang ahli militer Ukraina dalam analisis data visual.
Galyashinskiy dan 9 rekannya sedang belajar mengemudikan drone dari kendaraan yang bergerak. Mereka dilatih oleh Global Drones Academy, sebuah perusahaan swasta yang dijalankan oleh Anton Veklenko, yang telah mengoperasikan mesin terbang tak berawak sejak 2015.
“Salah satu aspek terpenting dari pelatihan adalah keamanan penggunaan drone sipil di zona pertempuran,” kata Veklenko kepada AFP.
Sebagai spesialis dalam fotografi drone, Veklenko berkembang menjadi pelatih militer, setelah Rusia menginvasi Ukraina pada bulan Februari. Ia mengajar warga sipil dan militer bagaimana menjadi pilot drone jarak jauh untuk upaya perang, dan bagaimana tidak menjadi target tembakan Rusia.
“Pada awal perang, banyak prajurit kami meninggal karena mereka tidak tahu bahwa mereka sedang diawasi [saat menggunakan drone],” katanya. "Kami telah mengembangkan metode bagaimana tidak mengungkapkan posisi Anda," lanjutnya.
Militer Ukraina tidak memiliki unit pesawat tak berawak resmi, tetapi penggunaan kendaraan udara tak berawak (UAV) telah memungkinkan militer Ukraina untuk melakukan pengintaian di sepanjang garis depan 2.470 kilometer. Dengan drone, militer Ukraina bisa melihat pasukan dan peralatan Rusia, serta mengarahkan artileri dari jarak jauh untuk menembak ke sasaran.
Drone menyelamatkan nyawa orang Ukraina, tetapi harganya mahal dan persediaannya terbatas. “Saat ini, sangat penting untuk memiliki drone di setiap unit pertempuran karena ini adalah mata kita di langit,” kata Letnan Anton Galyashinskiy, seorang ahli militer Ukraina dalam analisis data visual.
Galyashinskiy dan 9 rekannya sedang belajar mengemudikan drone dari kendaraan yang bergerak. Mereka dilatih oleh Global Drones Academy, sebuah perusahaan swasta yang dijalankan oleh Anton Veklenko, yang telah mengoperasikan mesin terbang tak berawak sejak 2015.
“Salah satu aspek terpenting dari pelatihan adalah keamanan penggunaan drone sipil di zona pertempuran,” kata Veklenko kepada AFP.
Sebagai spesialis dalam fotografi drone, Veklenko berkembang menjadi pelatih militer, setelah Rusia menginvasi Ukraina pada bulan Februari. Ia mengajar warga sipil dan militer bagaimana menjadi pilot drone jarak jauh untuk upaya perang, dan bagaimana tidak menjadi target tembakan Rusia.
“Pada awal perang, banyak prajurit kami meninggal karena mereka tidak tahu bahwa mereka sedang diawasi [saat menggunakan drone],” katanya. "Kami telah mengembangkan metode bagaimana tidak mengungkapkan posisi Anda," lanjutnya.
tulis komentar anda