Sri Lanka Mulai Memilih Presiden Baru

Sabtu, 16 Juli 2022 - 17:21 WIB
Aksi protes selama berbulan-bulan menggarisbawahi kejatuhan dramatis klan politik Rajapaksa yang telah memerintah Sri Lanka selama hampir dua dekade terakhir.

Protes berbulan-bulan mencapai puncaknya pada akhir pekan lalu ketika para demonstran menyerbu rumah dan kantor presiden serta kediaman resmi Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe. Pada hari Rabu, mereka menyita kantornya.



Para demonstran awalnya bersumpah untuk tetap tinggal sampai pemerintahan baru terbentuk, tetapi mereka mengubah taktik pada Kamis, tampaknya khawatir bahwa eskalasi kekerasan dapat merusak pesan mereka menyusul bentrokan di luar Parlemen yang menyebabkan puluhan orang terluka.

Pengunjuk rasa Mirak Raheem memberikan catatan terkait berukarangnya kekerasan dan mengatakan pekerjaan itu masih jauh dari selesai.

“Ini benar-benar sesuatu yang luar biasa, fakta bahwa itu terjadi di belakang sebagian besar protes damai. Tapi jelas ini baru permulaan,” kata Raheem, mengutip pekerjaan untuk membangun kembali ekonomi dan memulihkan kepercayaan publik terhadap sistem politik.

Rajapaksa dan istrinya menyelinap pergi pada malam hari di atas pesawat militer Rabu pagi. Pada hari Kamis, ia pergi ke Singapura, menurut Kementerian Luar Negeri negara-kota itu. Dikatakan dia tidak meminta suaka, dan tidak jelas apakah dia akan tinggal atau pindah. Ia sebelumnya telah mendapatkan pelayanan medis di sana, termasuk menjalani operasi jantung.



(ian)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More