Sri Lanka Mulai Memilih Presiden Baru

Sabtu, 16 Juli 2022 - 17:21 WIB
Sri Lanka mulai memilih presiden baru setelah Gotabaya Rajapaksa kabur dan mengundurkan diri dari jabatannya. Foto/ABC News
KOLOMBO - Anggota parlemen Sri Lanka bertemu pada Sabtu (16/7/2022) untuk mulai memilih presiden baru untuk menjalani sisa masa jabatan yang ditinggalkan Gotabaya Rajapaksa , yang kabur dan mengundurkan diri setelah negara itu dilanda aksi protes massal atas runtuhnya ekonomi.

Sehari sebelumnya, perdana menteri Sri Lanka dilantik sebagai presiden sementara sampai Parlemen memilih pengganti Gotabaya Rajapaksa, yang masa jabatannya berakhir pada 2024. Ketua Parlemen Mahinda Yapa Abeywardana menjanjikan proses politik yang cepat dan transparan yang harus dilakukan dalam waktu seminggu.

Presiden baru dapat menunjuk perdana menteri baru, yang kemudian harus disetujui oleh Parlemen.

Sekretaris Jenderal Parlemen, Dhammika Dasanayake, dalam sesi singkat mengatakan bahwa pencalonan untuk pemilihan presiden baru akan didengar pada hari Selasa dan jika ada lebih dari satu calon, anggota parlemen akan memberikan suara pada hari Rabu.

Dasanayake juga membacakan surat pengunduran diri Gotabaya dengan lantang di parlemen.





Dalam surat itu, Rajapaksa mengatakan dia mengundurkan diri menyusul permintaan rakyat Sri Lanka dan para pemimpin partai politik. Dia mencatat bahwa krisis ekonomi membayangi bahkan ketika dia menjabat pada 2019 dan diperparah oleh penguncian yang kerap terjadi selama pandemi virus Corona seperti dikutip dari AP.

Sementara itu, keamanan di sekitar gedung Parlemen di ibu kota, Kolombo, diperketat pada Sabtu dengan penjagaan tentara bertopeng dan jalan-jalan di dekat gedung ditutup untuk umum.

Sri Lanka kekurangan uang untuk membayar impor kebutuhan pokok seperti makanan, pupuk, obat-obatan, dan bahan bakar untuk 22 juta penduduknya. Penurunan ekonominya yang cepat menjadi lebih mengejutkan karena, sebelum krisis ini, ekonomi Sri Lanka telah berkembang, dengan kelas menengah yang tumbuh dan nyaman.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More