Ketua Parlemen Sri Lanka: Pengunduran Diri Presiden Diterima Secara Sah
Jum'at, 15 Juli 2022 - 12:53 WIB
Sebagai presiden, Rajapaksa menikmati kekebalan dari penangkapan, dan dia diketahui ingin pergi ke luar negeri sebelum mengundurkan diri untuk menghindari kemungkinan ditahan.
Mantan Presiden Maladewa Mohamed Nasheed diyakini telah memainkan peran di balik layar dalam mengeluarkannya dari negara itu.
Dia mengatakan Rajapaksa khawatir dia akan dibunuh jika dia tetap tinggal di Sri Lanka.
"Saya percaya Presiden tidak akan mengundurkan diri jika dia masih di Sri Lanka, dan takut kehilangan nyawanya," tweet Nasheed.
Kementerian Luar Negeri Singapura mengkonfirmasi Rajapaksa telah diizinkan memasuki negara-kota untuk “kunjungan pribadi,” menambahkan, “Dia tidak meminta suaka dan dia juga tidak diberikan suaka.”
Dia diperkirakan akan tinggal di Singapura untuk beberapa waktu, menurut sumber keamanan Sri Lanka, sebelum berpotensi pindah ke Uni Emirat Arab.
Krisis ekonomi yang meningkat menyebabkan Sri Lanka gagal membayar utang luar negeri USD51 miliar pada April, dan sedang dalam pembicaraan dengan IMF untuk kemungkinan bailout.
Namun pembicaraan itu telah terlempar keluar jalur oleh pergolakan politik.
Seorang juru bicara IMF mengatakan pada Kamis bahwa lembaga tersebut berharap kerusuhan dapat segera diselesaikan sehingga mereka dapat melanjutkan proses bailout.
Pulau ini hampir kehabisan persediaan bahan bakar minyak (BBM) yang sudah langka, dengan pemerintah menutup kantor dan sekolah yang tidak penting untuk mengurangi perjalanan dan menghemat bahan bakar.
Mantan Presiden Maladewa Mohamed Nasheed diyakini telah memainkan peran di balik layar dalam mengeluarkannya dari negara itu.
Dia mengatakan Rajapaksa khawatir dia akan dibunuh jika dia tetap tinggal di Sri Lanka.
"Saya percaya Presiden tidak akan mengundurkan diri jika dia masih di Sri Lanka, dan takut kehilangan nyawanya," tweet Nasheed.
Kementerian Luar Negeri Singapura mengkonfirmasi Rajapaksa telah diizinkan memasuki negara-kota untuk “kunjungan pribadi,” menambahkan, “Dia tidak meminta suaka dan dia juga tidak diberikan suaka.”
Dia diperkirakan akan tinggal di Singapura untuk beberapa waktu, menurut sumber keamanan Sri Lanka, sebelum berpotensi pindah ke Uni Emirat Arab.
Krisis ekonomi yang meningkat menyebabkan Sri Lanka gagal membayar utang luar negeri USD51 miliar pada April, dan sedang dalam pembicaraan dengan IMF untuk kemungkinan bailout.
Namun pembicaraan itu telah terlempar keluar jalur oleh pergolakan politik.
Seorang juru bicara IMF mengatakan pada Kamis bahwa lembaga tersebut berharap kerusuhan dapat segera diselesaikan sehingga mereka dapat melanjutkan proses bailout.
Pulau ini hampir kehabisan persediaan bahan bakar minyak (BBM) yang sudah langka, dengan pemerintah menutup kantor dan sekolah yang tidak penting untuk mengurangi perjalanan dan menghemat bahan bakar.
tulis komentar anda