Profil Gotabaya Rajapaksa, Presiden Sri Lanka yang Kabur Saat Didemo Warganya
Selasa, 12 Juli 2022 - 18:33 WIB
Presiden yang telah menjabat sejak 16 November 2019 harus mundur karena kekuatan rakyat yang sukses menggulingkan pemimpin tersebut.
Berita ini membuat seluruh warga Sri Lanka bersorak setelah melakukan perjuangan yang berat.
Gotabaya Rajapaksa memenangkan pemilihan umum dengan mengantongi 52,25% suara dan menjadi politisi non karir dan mantan perwira pertama yang menjadi presiden.
Presiden Sri Lanka ke-8 ini pensiun dari militer pada tahun 1991, saat itu dia menjabat sebagai kolonel. Gelar magisternya didapat dari University of Madras.
Pria kelahiran 20 Juni 1949 ini juga sempat bekerja di Amerika Serikat menjadi profesional IT di Loyola Law School, California, dan kembali ke Sri Lanka tahun 2005.
Dia juga sempat mendirikan Viyath Maga yaitu organisasi yang menyatukan para profesional yang berkompeten demi membangun negara yang lebih baik ke depan sebelum terjun ke dunia politik.
Mahinda Rajapaksa yang merupakan kakak dari Gotabaya ini sempat menjadi presiden tahun 2005 lalu. Kala itu Gotabaya ditunjuk untuk menjadi Menteri Pertahanan.
Pada 2009 lalu, Gotabaya memainkan peran penting dalam menyusun strategi, mengkoordinasi dan melakukan perencanaan bagi angkatan bersenjata untuk memerangi Liberator Tigers of Tamil Eelam (LTTE).
Perjalanan Gotabaya menjadi presiden ini bisa dibilang kurang baik. Beberapa hari setelah menjabat, Gotabaya mengangkat Mahinda kakaknya sebagai perdana menteri.
Pada tahun kedua kepemimpinan Rajapaksa. Pada Mei 2021, dia melarang impor pupuk dan pestisida sintetis, tetapi hanya memberi sedikit peringatan kepada petani.
Berita ini membuat seluruh warga Sri Lanka bersorak setelah melakukan perjuangan yang berat.
Gotabaya Rajapaksa memenangkan pemilihan umum dengan mengantongi 52,25% suara dan menjadi politisi non karir dan mantan perwira pertama yang menjadi presiden.
Presiden Sri Lanka ke-8 ini pensiun dari militer pada tahun 1991, saat itu dia menjabat sebagai kolonel. Gelar magisternya didapat dari University of Madras.
Pria kelahiran 20 Juni 1949 ini juga sempat bekerja di Amerika Serikat menjadi profesional IT di Loyola Law School, California, dan kembali ke Sri Lanka tahun 2005.
Dia juga sempat mendirikan Viyath Maga yaitu organisasi yang menyatukan para profesional yang berkompeten demi membangun negara yang lebih baik ke depan sebelum terjun ke dunia politik.
Mahinda Rajapaksa yang merupakan kakak dari Gotabaya ini sempat menjadi presiden tahun 2005 lalu. Kala itu Gotabaya ditunjuk untuk menjadi Menteri Pertahanan.
Pada 2009 lalu, Gotabaya memainkan peran penting dalam menyusun strategi, mengkoordinasi dan melakukan perencanaan bagi angkatan bersenjata untuk memerangi Liberator Tigers of Tamil Eelam (LTTE).
Perjalanan Gotabaya menjadi presiden ini bisa dibilang kurang baik. Beberapa hari setelah menjabat, Gotabaya mengangkat Mahinda kakaknya sebagai perdana menteri.
Pada tahun kedua kepemimpinan Rajapaksa. Pada Mei 2021, dia melarang impor pupuk dan pestisida sintetis, tetapi hanya memberi sedikit peringatan kepada petani.
Lihat Juga :
tulis komentar anda