Rusia Ungkap Jumlah Terbaru Tentara Bayaran Asing yang Tewas di Ukraina
Selasa, 05 Juli 2022 - 19:32 WIB
Pada 1 Juni 2022, rekan senegaranya Wilfried Bleriot terbunuh, juga di wilayah Kharkov. Pemakamannya berlangsung pada 30 Juni di Prancis.
RTL melaporkan ada sekitar lima puluh warga negara Prancis yang berjuang untuk Kiev.
Pada pertengahan Juni, Magrou mengungkapkan warga asing dari 55 negara bertugas di Legiun, dengan sebagian besar dari mereka berasal dari Polandia, Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Kanada.
“Semua anggota Legiun adalah prajurit di Angkatan Bersenjata Ukraina," ujar Magrou, dengan alasan mereka harus dianggap sebagai tawanan perang jika ditangkap, dan dilindungi oleh Konvensi Jenewa.
"Kami dengan ini meminta pihak berwenang Rusia dan proksi Rusia untuk menghormati hukum humaniter internasional dan menahan diri dari proses pidana bermotif politik terhadap anggota sah Angkatan Bersenjata Ukraina," papar Magrou.
Juru bicara militer Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov mengatakan bulan lalu bahwa hal terbaik yang bisa diharapkan tentara bayaran asing adalah "penjara jangka panjang."
Dia juga mengklaim upaya pejabat Ukraina untuk memberikan para pejuang asing perlindungan hukum dengan menambahkan mereka ke daftar Angkatan Bersenjata atau memberi mereka paspor Ukraina tidak akan menyelamatkan mereka dari penuntutan.
Dia mengungkapkan, “Ratusan tentara bayaran asing di Ukraina telah dibunuh senjata presisi jarak jauh Rusia tidak lama setelah kedatangan mereka di tempat di mana mereka menjalani pelatihan tambahan dan di mana unit taktis dikoordinasikan.”
Namun, kebanyakan dari mereka, menurut juru bicara itu, “Terbunuh karena tingkat pelatihan yang rendah dan kurangnya pengalaman tempur yang sesungguhnya.”
Data dari Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan 6.956 warga asing dari 64 negara tiba di Ukraina untuk menjadi pejuang pro-Kiev antara 24 Februari dan 17 Juni.
RTL melaporkan ada sekitar lima puluh warga negara Prancis yang berjuang untuk Kiev.
Pada pertengahan Juni, Magrou mengungkapkan warga asing dari 55 negara bertugas di Legiun, dengan sebagian besar dari mereka berasal dari Polandia, Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Kanada.
“Semua anggota Legiun adalah prajurit di Angkatan Bersenjata Ukraina," ujar Magrou, dengan alasan mereka harus dianggap sebagai tawanan perang jika ditangkap, dan dilindungi oleh Konvensi Jenewa.
"Kami dengan ini meminta pihak berwenang Rusia dan proksi Rusia untuk menghormati hukum humaniter internasional dan menahan diri dari proses pidana bermotif politik terhadap anggota sah Angkatan Bersenjata Ukraina," papar Magrou.
Juru bicara militer Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov mengatakan bulan lalu bahwa hal terbaik yang bisa diharapkan tentara bayaran asing adalah "penjara jangka panjang."
Dia juga mengklaim upaya pejabat Ukraina untuk memberikan para pejuang asing perlindungan hukum dengan menambahkan mereka ke daftar Angkatan Bersenjata atau memberi mereka paspor Ukraina tidak akan menyelamatkan mereka dari penuntutan.
Dia mengungkapkan, “Ratusan tentara bayaran asing di Ukraina telah dibunuh senjata presisi jarak jauh Rusia tidak lama setelah kedatangan mereka di tempat di mana mereka menjalani pelatihan tambahan dan di mana unit taktis dikoordinasikan.”
Namun, kebanyakan dari mereka, menurut juru bicara itu, “Terbunuh karena tingkat pelatihan yang rendah dan kurangnya pengalaman tempur yang sesungguhnya.”
Data dari Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan 6.956 warga asing dari 64 negara tiba di Ukraina untuk menjadi pejuang pro-Kiev antara 24 Februari dan 17 Juni.
tulis komentar anda