Iran Mengaku Siap Hidupkan Kembali Kesepakatan Nuklir 2015
Jum'at, 24 Juni 2022 - 00:21 WIB
Dia juga mengomentari ketegangan yang meningkat antara Iran dan musuh bebuyutannya Israel, dengan mengatakan Teheran tidak akan membiarkan Tel Aviv "membahayakan stabilitas dan keamanan" di kawasan itu.
Amir-Abdollahian mengatakan, pembicaraannya dengan Lavrov membahas pembatalan visa dan meningkatkan volume perdagangan bilateral antara Teheran dan Moskow.
Lavrov, pada bagiannya, mengatakan Rusia berharap AS membuat "pilihan rasional" dengan kembali ke kesepakatan nuklir 2015 yang ditinggalkan secara sepihak pada Mei 2018.
Dia juga meminta Washington untuk mencabut semua sanksi yang dikenakan pada Iran yang melanggar ketentuan perjanjian nuklir 2015, yang ditandatangani Moskow.
Diplomat top Rusia itu mengatakan perdagangan antara Moskow dan Teheran melonjak 80 persen menjadi sekitar USD4 miliar tahun lalu dengan fokus sebagian besar pada energi, transportasi, pertanian, bea cukai, dan bidang lainnya.
Pada Rabu malam, Lavrov bertemu dengan presiden Iran. Kantor Raisi mengatakan kedua belah pihak berkomitmen untuk memperluas hubungan bilateral untuk membentuk "era baru kerja sama strategis yang menguntungkan."
Amir-Abdollahian mengatakan, pembicaraannya dengan Lavrov membahas pembatalan visa dan meningkatkan volume perdagangan bilateral antara Teheran dan Moskow.
Lavrov, pada bagiannya, mengatakan Rusia berharap AS membuat "pilihan rasional" dengan kembali ke kesepakatan nuklir 2015 yang ditinggalkan secara sepihak pada Mei 2018.
Dia juga meminta Washington untuk mencabut semua sanksi yang dikenakan pada Iran yang melanggar ketentuan perjanjian nuklir 2015, yang ditandatangani Moskow.
Diplomat top Rusia itu mengatakan perdagangan antara Moskow dan Teheran melonjak 80 persen menjadi sekitar USD4 miliar tahun lalu dengan fokus sebagian besar pada energi, transportasi, pertanian, bea cukai, dan bidang lainnya.
Pada Rabu malam, Lavrov bertemu dengan presiden Iran. Kantor Raisi mengatakan kedua belah pihak berkomitmen untuk memperluas hubungan bilateral untuk membentuk "era baru kerja sama strategis yang menguntungkan."
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda