Korea Selatan Laporkan Kasus Pertama yang Diduga Cacar Monyet
Rabu, 22 Juni 2022 - 10:52 WIB
SEOUL - Korea Selatan (Korsel) pada Rabu (22/6/2022) menyatakan, dua kasus dugaan pertama virus monkeypox ( cacar monyet ) telah dilaporkan di negara itu. Laporan ini menambahkan bahwa tes diagnostik sedang dilakukan dan otoritas kesehatan akan mengadakan pengarahan setelah tes selesai.
Salah satu orang yang diduga cacar monyet, seorang warga negara asing yang dilaporkan menunjukkan gejala potensial sejak Minggu. Ia memasuki negara itu pada hari Senin dan saat ini sedang dirawat di tempat tidur isolasi di sebuah rumah sakit di kota Busan, sekitar 300 km tenggara ibukota Seoul.
Seperti dilaporkan Reuters, seorang lainnya adalah warga negara Korea yang menunjukkan gejala saat memasuki negara itu dari Jerman pada Selasa sore. Saat ini ia telah dirawat di Pusat Medis Incheon untuk perawatan.
"Tes diagnostik dan penyelidikan epidemiologis pada cacar monyet sedang dilakukan dan otoritas kesehatan akan segera mengadakan pengarahan untuk mengumumkan tindakan dan rencana tanggapan begitu hasilnya keluar," kata Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) dalam sebuah pernyataan.
KDCA tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang individu-individu tersebut. Awal bulan ini, Korsel menetapkan cacar monyet sebagai penyakit menular tingkat dua, menurut sistem empat tingkatnya, dengan 22 penyakit menular termasuk COVID-19, kolera, dan cacar air termasuk dalam kategori yang sama.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) telah mengkonfirmasi satu kasus impor infeksi monkeypox di Singapura. Pasien adalah warga negara Inggris berusia 42 tahun yang bekerja sebagai pramugari.
MOH menyatakan, pria itu berada di Singapura antara 15 Juni dan 17 Juni, dan sekali lagi pada 19 Juni saat ia terbang masuk dan keluar dari Singapura. Dia dinyatakan positif cacar monyet pada 20 Juni.
Pasien saat ini dirawat di National Center for Infectious Diseases (NCID) dan kondisinya stabil. Pelacakan kontak sedang berlangsung, kata Depkes. Pria itu mengalami sakit kepala pada 14 Juni dan demam pada 16 Juni. Gejala-gejala ini kemudian teratasi, dan dia kemudian mengalami ruam kulit pada 19 Juni.
MOH mengatakan pria itu mencari pertolongan medis melalui teleconsultation pada malam 19 Juni, dan disampaikan ke NCID pada 20 Juni untuk penilaian lebih lanjut.
“Pelacakan kontak sedang berlangsung untuk penerbangan yang terkena dampak dan selama dia tinggal di Singapura. Selama periode ini, ia sebagian besar tetap berada di kamar hotelnya, kecuali untuk mengunjungi tempat pijat, dan makan di tiga tempat makan pada 16 Juni,” jelas pernyataan MOH.
“Secara umum, risiko penularan ke pengunjung di lokasi ini rendah, karena data menunjukkan bahwa cacar monyet menular melalui kontak fisik yang dekat atau kontak yang lama. Keempat lokasi yang dikunjungi kasus tersebut sedang menjalani pembersihan dan disinfeksi,” lanjut pernyataan MOH.
Salah satu orang yang diduga cacar monyet, seorang warga negara asing yang dilaporkan menunjukkan gejala potensial sejak Minggu. Ia memasuki negara itu pada hari Senin dan saat ini sedang dirawat di tempat tidur isolasi di sebuah rumah sakit di kota Busan, sekitar 300 km tenggara ibukota Seoul.
Baca Juga
Seperti dilaporkan Reuters, seorang lainnya adalah warga negara Korea yang menunjukkan gejala saat memasuki negara itu dari Jerman pada Selasa sore. Saat ini ia telah dirawat di Pusat Medis Incheon untuk perawatan.
"Tes diagnostik dan penyelidikan epidemiologis pada cacar monyet sedang dilakukan dan otoritas kesehatan akan segera mengadakan pengarahan untuk mengumumkan tindakan dan rencana tanggapan begitu hasilnya keluar," kata Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) dalam sebuah pernyataan.
KDCA tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang individu-individu tersebut. Awal bulan ini, Korsel menetapkan cacar monyet sebagai penyakit menular tingkat dua, menurut sistem empat tingkatnya, dengan 22 penyakit menular termasuk COVID-19, kolera, dan cacar air termasuk dalam kategori yang sama.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) telah mengkonfirmasi satu kasus impor infeksi monkeypox di Singapura. Pasien adalah warga negara Inggris berusia 42 tahun yang bekerja sebagai pramugari.
MOH menyatakan, pria itu berada di Singapura antara 15 Juni dan 17 Juni, dan sekali lagi pada 19 Juni saat ia terbang masuk dan keluar dari Singapura. Dia dinyatakan positif cacar monyet pada 20 Juni.
Pasien saat ini dirawat di National Center for Infectious Diseases (NCID) dan kondisinya stabil. Pelacakan kontak sedang berlangsung, kata Depkes. Pria itu mengalami sakit kepala pada 14 Juni dan demam pada 16 Juni. Gejala-gejala ini kemudian teratasi, dan dia kemudian mengalami ruam kulit pada 19 Juni.
MOH mengatakan pria itu mencari pertolongan medis melalui teleconsultation pada malam 19 Juni, dan disampaikan ke NCID pada 20 Juni untuk penilaian lebih lanjut.
“Pelacakan kontak sedang berlangsung untuk penerbangan yang terkena dampak dan selama dia tinggal di Singapura. Selama periode ini, ia sebagian besar tetap berada di kamar hotelnya, kecuali untuk mengunjungi tempat pijat, dan makan di tiga tempat makan pada 16 Juni,” jelas pernyataan MOH.
“Secara umum, risiko penularan ke pengunjung di lokasi ini rendah, karena data menunjukkan bahwa cacar monyet menular melalui kontak fisik yang dekat atau kontak yang lama. Keempat lokasi yang dikunjungi kasus tersebut sedang menjalani pembersihan dan disinfeksi,” lanjut pernyataan MOH.
(esn)
tulis komentar anda