Jual Suku Cadang Kapal ke Taiwan, AS Bikin China Murka
Jum'at, 10 Juni 2022 - 20:16 WIB
“Penjualan yang diusulkan akan membantu meningkatkan keamanan pihak penerima dan membantu menjaga stabilitas politik, keseimbangan militer, dan kemajuan ekonomi di kawasan itu,” klaim badan tersebut.
Badan ini menetapkan bahwa paket tersebut mencakup suku cadang dan perbaikan yang tidak diklasifikasikan untuk kapal dan sistem kapal; bantuan teknis logistik; dukungan teknis dan logistik perwakilan Pemerintah AS dan kontraktor; serta elemen terkait lainnya dari dukungan logistik dan program.
Selama beberapa tahun terakhir penjualan senjata AS ke Taiwan telah menjadi sumber ketegangan terus-menerus antara Washington dan Beijing. Meskipun ada peringatan dari China, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin baru-baru ini mengatakan bahwa AS akan meningkatkan bantuan dan pelatihan militer ke Taiwan di masa depan.
Pulau merupakan wilayah yang memiliki pemerintahan sendiri yang secara de facto telah diperintah oleh pemerintahnya sendiri sejak tahun 1949, ketika pihak yang kalah dalam perang saudara di China melarikan diri ke sana dan mendirikan pemerintahannya sendiri.
Beijing memandang otoritas Taiwan sebagai separatis, bersikeras bahwa Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari China.
Dalam beberapa tahun terakhir, pejabat tinggi China, termasuk Presiden Xi Jinping, secara terbuka mengatakan bahwa Beijing tidak akan mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk memastikan “penyatuan kembali” Taiwan dengan China daratan.
Sementara pihak berwenang di Taipei juga telah memperingatkan bahwa mereka akan mempertahankan pulau itu dengan gigih jika terjadi invasi China.
Badan ini menetapkan bahwa paket tersebut mencakup suku cadang dan perbaikan yang tidak diklasifikasikan untuk kapal dan sistem kapal; bantuan teknis logistik; dukungan teknis dan logistik perwakilan Pemerintah AS dan kontraktor; serta elemen terkait lainnya dari dukungan logistik dan program.
Selama beberapa tahun terakhir penjualan senjata AS ke Taiwan telah menjadi sumber ketegangan terus-menerus antara Washington dan Beijing. Meskipun ada peringatan dari China, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin baru-baru ini mengatakan bahwa AS akan meningkatkan bantuan dan pelatihan militer ke Taiwan di masa depan.
Pulau merupakan wilayah yang memiliki pemerintahan sendiri yang secara de facto telah diperintah oleh pemerintahnya sendiri sejak tahun 1949, ketika pihak yang kalah dalam perang saudara di China melarikan diri ke sana dan mendirikan pemerintahannya sendiri.
Beijing memandang otoritas Taiwan sebagai separatis, bersikeras bahwa Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari China.
Dalam beberapa tahun terakhir, pejabat tinggi China, termasuk Presiden Xi Jinping, secara terbuka mengatakan bahwa Beijing tidak akan mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk memastikan “penyatuan kembali” Taiwan dengan China daratan.
Sementara pihak berwenang di Taipei juga telah memperingatkan bahwa mereka akan mempertahankan pulau itu dengan gigih jika terjadi invasi China.
(ian)
tulis komentar anda