Kisah Rusia Gagal Membangun Kapal Induk Nuklir untuk Saingi AS

Kamis, 02 Juni 2022 - 21:11 WIB
Meskipun statusnya direncanakan sebagai elemen penting dari Angkatan Laut Soviet yang berorientasi masa depan, runtuhnya sumber daya dan dana yang tersedia untuk mendukung pembangunan Ulyanovsk yang disebabkan oleh pecahnya Uni Soviet pada tahun 1991 menyebabkan kapal tersebut dijual sebagai barang bekas pada tahun 1992.

Pada saat proyek dibatalkan, Ulyanovsk sekitar 20 hingga 40% selesai, dan dijadwalkan akan selesai pada dekade itu.

Ulyanovsk Bakal Jadi Kapal Besar

Jika selesai, kapal induk kelas Ulyanovsk pertama Uni Soviet akan menjadi kapal besar dengan bobot 85.000 ton. Itu akan membawa hampir 70 pesawat, termasuk campuran Su-33 (versi berbasis kapal induk dari Su-27) dan pesawat tempur MiG-29K, pesawat peringatan dini udara Yak-44 (pengembangannya juga dibatalkan setelah Perang Dingin), serta berbagai varian Ka-27 yang dirancang untuk peperangan anti-kapal selam dan penyelamatan udara-laut.

Selain kontingen pesawat tersebut, Ulyanovsk dimaksudkan untuk memiliki 12 sistem rudal anti-kapal P-700 Granit, serta berbagai pertahanan udara, meriam anti-pesawat, dan sistem senjata senjata jarak dekat.

Tempat Hipotetis Ulyanovsk

Seandainya menjadi operasional, dan Uni Soviet tetap utuh, Ulyanovsk kemungkinan akan melayani bersama beberapa kapal induk rancangan Soviet lainnya. Saat ini, satu-satunya kapal induk Soviet yang tersisa di Angkatan Laut Rusia (dan satu-satunya kapal induknya) adalah Admiral Kuznetsov, yang sering mengalami kerusakan, pembangkit listrik non-nuklir tidak dapat diandalkan dan kekurangan praktis membuatnya lebih merupakan kewajiban daripada aset.

Ulyanovsk dimaksudkan untuk melompati kelas Admiral Kuztensov dengan bersaing dengan supercarrier kelas Nimitz Amerika dengan kemampuan ketapel untuk meluncurkan pesawat serang yang akan berjuang dengan lompatan ski Admiral Kuznetsov.

Selain Admiral Kuznetsov, yang dibangun dan diselesaikan pada tahun-tahun sebelum Ulyanovsk dipesan, Ulyanovsk akan bertugas bersama lima “pesawat jelajah berat” Soviet dari Angkatan Laut Soviet—Kiev, Minsk, Novorossiysk, dan Admiral Gorshkov.

Terlepas dari kemampuan terencananya yang menjanjikan, Ulyanovsk tidak dapat lepas dari efek runtuhnya Uni Soviet pada pembuatan kapal dan manufaktur senjata Rusia.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More