Menteri Singapura Tuding UAS Telah Meradikalisasi Warga Negeri Singa

Selasa, 24 Mei 2022 - 17:49 WIB
“Mayoritas warga Singapura, semua ras dan agama, mendukung keputusan untuk menolak Somad masuk ke negara itu. Mereka tahu bahwa di Singapura, semua agama diperlakukan sama, atas dasar yang sama. Somad tidak dipilih untuk agamanya, tetapi pandangannya yang tidak dapat diterima dalam konteks Singapura," ia menambahkan.

Shanmugam menggambarkan tanggapan pemerintah Indonesia sebagai sangat wajar dan sangat tepat.



"Singapura yang memutuskan siapa yang boleh masuk ke Singapura. Itu benar, sama seperti Indonesia yang memutuskan siapa yang boleh masuk ke Indonesia. Setiap negara yang memutuskan siapa yang boleh masuk ke negara itu - aspek dasar. kedaulatan,” katanya.

Menteri Singapura itu menambahkan bahwa perasaannya adalah bahwa mayoritas orang Indonesia "mengakui apa yang sebenarnya dilakukan Somad dan para pendukungnya".

"Adapun Somad dan pendukungnya, mereka tidak menghormati Singapura sebagai negara yang terpisah," kata Menteri Singapura itu.

"Mereka dapat memberi tahu kami apa yang harus dilakukan. Ini memberi tahu Anda apa yang sebenarnya mereka pikirkan tentang Singapura. Dan jika kami tidak melakukan apa yang mereka katakan kepada kami, maka mereka mengancam akan menyerang," tambahnya.

"Saya bersyukur bahwa begitu banyak orang Indonesia - pejabat maupun komentator - telah menolak klaim ini dan membela Singapura. Mereka tahu tuduhan terhadap Singapura salah," kata Shanmugam.

"Saya telah mengatakan ini dalam banyak kesempatan - kami mengambil pendekatan tanpa toleransi dan pendekatan yang adil terhadap segala bentuk ujaran kebencian dan ideologi yang memecah belah. Dan itu tidak ditujukan pada individu tertentu, atau agama tertentu, atau kebangsaan tertentu. Posisi kami berlaku sama untuk semua orang," pungkasnya.

UAS ditolak masuk ke Singapura pada pekan lalu. Dalam penjelasannya, Kementerian Dalam Negeri (MHA) Singapura mengatakan UAS mengajarkan ajaran ekstremis dan segregasionisnya, yang tidak dapat diterima dalam masyarakat multiras dan multiagama negara itu.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More