Begini COVID-19 Bunuh Manusia dengan Serang Otak hingga Jari Kaki
Sabtu, 25 April 2020 - 14:41 WIB
Dokter perawatan intensif fasilitas rumah sakit John Hopkins di Amerika Serikat, Robert Stevens mengatakan penting untuk virus yang menyerang, reseptor ACE2—yang melekat padanya—ada di korteks saraf dan batang otak.
Leluhur coronavirus, SARS, ditemukan pada epidemi tahun 2003 untuk menginfiltrasi neuron dan menyebabkan ensefalitis.
Seorang pasien COVID-19 di Jepang yang mengembangkan ensefalitis ditemukan memiliki jejak terpapar virus dalam cairan serebrospinal mereka.
Temuan lain mengatakan "badai sitokin" dapat menyebabkan pembengkakan otak, dan kecenderungan penggumpalan darah yang berlebihan dapat memicu stroke.
Jantung dan Darah
Pasien pengidap COVID-19 menunjukkan tanda-tanda klasik yang dilihat dokter pada orang yang baru saja mengalami serangan jantung.
Lusinan studi kasus awal menunjukkan bukti pasien dengan pembengkakan jantung dan jaringan parut, dan ventrikel yang melemah hanya dari coronavirus.
ScienceMag mengutip makalah di Journal of American Medical Association's JAMA Cardiology yang mendokumentasikan kerusakan jantung pada hampir 20 persen pasien dari 416 yang dirawat di rumah sakit untuk pasien COVID-19 di Wuhan, China.
Darah juga terpengaruh, di mana sepertiga pasien di Belanda menderita pembekuan darah dan emboli paru, atau pembekuan paru yang berpotensi fatal.
Lebih jauh lagi, coronavirus menyebabkan penyempitan pembuluh darah atau ischaemia di jari tangan dan kaki, yang berarti berkurangnya aliran darah yang menyebabkan pembengkakan, rasa sakit dan kemungkinan kematian jaringan.
Leluhur coronavirus, SARS, ditemukan pada epidemi tahun 2003 untuk menginfiltrasi neuron dan menyebabkan ensefalitis.
Seorang pasien COVID-19 di Jepang yang mengembangkan ensefalitis ditemukan memiliki jejak terpapar virus dalam cairan serebrospinal mereka.
Temuan lain mengatakan "badai sitokin" dapat menyebabkan pembengkakan otak, dan kecenderungan penggumpalan darah yang berlebihan dapat memicu stroke.
Jantung dan Darah
Pasien pengidap COVID-19 menunjukkan tanda-tanda klasik yang dilihat dokter pada orang yang baru saja mengalami serangan jantung.
Lusinan studi kasus awal menunjukkan bukti pasien dengan pembengkakan jantung dan jaringan parut, dan ventrikel yang melemah hanya dari coronavirus.
ScienceMag mengutip makalah di Journal of American Medical Association's JAMA Cardiology yang mendokumentasikan kerusakan jantung pada hampir 20 persen pasien dari 416 yang dirawat di rumah sakit untuk pasien COVID-19 di Wuhan, China.
Darah juga terpengaruh, di mana sepertiga pasien di Belanda menderita pembekuan darah dan emboli paru, atau pembekuan paru yang berpotensi fatal.
Lebih jauh lagi, coronavirus menyebabkan penyempitan pembuluh darah atau ischaemia di jari tangan dan kaki, yang berarti berkurangnya aliran darah yang menyebabkan pembengkakan, rasa sakit dan kemungkinan kematian jaringan.
tulis komentar anda