Begini COVID-19 Bunuh Manusia dengan Serang Otak hingga Jari Kaki
Sabtu, 25 April 2020 - 14:41 WIB
JAKARTA - Para ahli medis telah menggambarkan bagaimana coronavirus disease(COVID-19) membunuh korbannya dalam serangan ganas melalui tubuh, dari otak hingga jari kaki. Mereka mengatakan virus ini bertindak seperti tidak ada patogen yang pernah dilihat manusia.
Dalam sebuah artikel di sciencemag.org, dokter garis depan yang merawat lima persen yang menjadi sakit kritis membentuk snapshot "fast-evolving" tentang bagaimana penyakit itu menyerang organ yang berbeda pada pasien coronavirus yang berbeda.
"(Penyakit) dapat menyerang hampir semua hal di tubuh dengan konsekuensi yang menghancurkan," kata ahli jantung Universitas Yale, Harlan Krumholz, kepada ScienceMag, yang dikutip Sabtu (25/4/2020). "Keganasannya menakjubkan dan meluluhkan hati."
Dokter dan ahli patologi berusaha mengatasi kerusakan yang disebabkan oleh coronavirus saat virus itu merusak tubuh manusia.
Meskipun paru-paru adalah "ground zero" dokter menyadari jangkauan penyakit dapat meluas ke banyak organ termasuk otak, jantung dan pembuluh darah, ginjal dan usus.
Memahami ganasnya serangan yang ditimbulkannya akan membantu dokter di bangsal COVID-19 mengobati sejumlah kecil pasien yang sakit parah dan kadang-kadang meninggal.
Di seluruh dunia 2,68 juta kasus infeksi COVID-19 telah dikonfirmasi dan lebih dari 187.000 orang telah meninggal. Virus ini pertama kali terdeteksi di Wuhan, China, pada Desember 2019 dan berubah menjadi pandemi global.
Tahap 1: Infeksi
ScienceMag, dalam laporannya, menjelaskan bagaimana virus bekerja sejak saat pertama orang yang terinfeksi membuang tetesan (droplet) yang sarat virus dan orang lain menghirupnya.
Dalam sebuah artikel di sciencemag.org, dokter garis depan yang merawat lima persen yang menjadi sakit kritis membentuk snapshot "fast-evolving" tentang bagaimana penyakit itu menyerang organ yang berbeda pada pasien coronavirus yang berbeda.
"(Penyakit) dapat menyerang hampir semua hal di tubuh dengan konsekuensi yang menghancurkan," kata ahli jantung Universitas Yale, Harlan Krumholz, kepada ScienceMag, yang dikutip Sabtu (25/4/2020). "Keganasannya menakjubkan dan meluluhkan hati."
Dokter dan ahli patologi berusaha mengatasi kerusakan yang disebabkan oleh coronavirus saat virus itu merusak tubuh manusia.
Meskipun paru-paru adalah "ground zero" dokter menyadari jangkauan penyakit dapat meluas ke banyak organ termasuk otak, jantung dan pembuluh darah, ginjal dan usus.
Memahami ganasnya serangan yang ditimbulkannya akan membantu dokter di bangsal COVID-19 mengobati sejumlah kecil pasien yang sakit parah dan kadang-kadang meninggal.
Di seluruh dunia 2,68 juta kasus infeksi COVID-19 telah dikonfirmasi dan lebih dari 187.000 orang telah meninggal. Virus ini pertama kali terdeteksi di Wuhan, China, pada Desember 2019 dan berubah menjadi pandemi global.
Tahap 1: Infeksi
ScienceMag, dalam laporannya, menjelaskan bagaimana virus bekerja sejak saat pertama orang yang terinfeksi membuang tetesan (droplet) yang sarat virus dan orang lain menghirupnya.
tulis komentar anda