Sekjen PBB Akan Bertemu Putin di Moskow

Selasa, 26 April 2022 - 16:22 WIB
Sekjen PBB Antonio Guterres akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow untuk membahas konflik di Ukraina. Foto/Infobae
MOSKOW - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres dijadwalkan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow hari ini, Selasa (26/4/2022). Keduanya diharapkan akan melakukan pembicaraan yang fokus pada kota Mariupol yang terkepung di Ukraina .

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba telah mendesak Guterres untuk menekan Rusia guna melakukan evakuasi dari Mariupol. Diperkirakan 100.000 orang terjebak di kota pelabuhan itu sementara kontingen pejuang Ukraina bertahan melawan pasukan Rusia di pabrik baja Azovstal bersama dengan ratusan warga sipil.

Kuleba pada hari Senin mengatakan kepada The Associated Press bahwa dia khawatir bahwa dengan mengunjungi Moskow, Guterres dapat rentan untuk jatuh ke dalam "perangkap" Kremlin dalam perang.





Perjalanan ke Moskow dilakukan sehari setelah Guterres bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Ankara, di mana Sekjen PBB bergabung dengan pemimpin Turki itu dalam menekankan kebutuhan mendesak “akses efektif melalui koridor kemanusiaan” untuk mengevakuasi warga sipil Ukraina dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak bencana perang.

“(Guterres dan Erdogan) menegaskan kembali bahwa tujuan bersama mereka adalah untuk mengakhiri perang sesegera mungkin dan menciptakan kondisi untuk mengakhiri penderitaan warga sipil,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric seperti dilansir dari France24.

Dalam pertemuan itu, Erdogan juga mengatakan Turki akan terus bekerja sama dengan PBB untuk mengakhiri krisis kemanusiaan di Ukraina.



Diwartakan sebelumnya, dalam upaya untuk mengakhiri perang di Ukraina, Sekjen PBB Antonio Guterres, meminta untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Permintaan itu disampaikan Guterres dalam surat terpisah yang dikirimkan kepada para pemimpin Rusia dan Ukraina itu.

Surat-surat itu diserahkan kepada Misi Diplomatik PBB masing-masing negara di New York.

“Sekretaris Jenderal mengatakan, pada saat bahaya dan konsekuensi besar ini, dia ingin membahas langkah-langkah mendesak untuk mewujudkan perdamaian di Ukraina dan masa depan multilateralisme berdasarkan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan hukum internasional,” kata juru Bicara PBB Stephane Dujarric.



“Dia mencatat bahwa baik Ukraina dan Federasi Rusia adalah anggota pendiri Perserikatan Bangsa-Bangsa dan selalu menjadi pendukung kuat organisasi ini,” imbuhnya.
(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More