Awalnya akan Dihancurkan, 100 Rudal Norwegia Malah Dikirim ke Ukraina
Kamis, 21 April 2022 - 14:47 WIB
Kementerian Pertahanan menjelaskan senjata itu telah dikirim keluar dari Norwegia.
Rudal Mistral dibuat produsen senjata pan-Eropa yang berbasis di Prancis, MBDA Missile Systems.
Menurut MBDA, rudal tersebut dirancang untuk mencapai target dalam jarak dekat dan dapat ditembakkan dari beberapa platform berbeda.
Sistem ini dapat mengikuti dan mencapai target pada jarak hingga 80 kilometer.
Kapten Angkatan Laut Tom Kismul menggambarkan rudal itu sebagai "sistem sederhana" yang tidak memerlukan radar apapun.
“Seseorang melihat target, membidiknya, mengaktifkan sistem dan menembakkannya,” ujar dia kepada penyiar nasional NRK.
Norwegia sebelumnya telah menyumbangkan rudal dan perlengkapan militer lainnya ke Ukraina. Antara lain, 4.000 rudal anti-tank tipe M72 telah dikirimkan, serta beberapa jenis peralatan pelindung untuk tentara Ukraina.
Rusia meluncurkan operasi khusus di Ukraina pada 24 Februari setelah permintaan dari Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk, yang telah melaporkan peningkatan penembakan dari Kiev pada beberapa pekan sebelumnya.
Sebelum itu, Donbass menyaksikan konflik yang melelahkan, sejak Donetsk dan Luhansk menyatakan pemisahan diri mereka dari Ukraina menyusul kudeta Euromaidan 2014 yang didukung Barat di Kiev.
Rudal Mistral dibuat produsen senjata pan-Eropa yang berbasis di Prancis, MBDA Missile Systems.
Menurut MBDA, rudal tersebut dirancang untuk mencapai target dalam jarak dekat dan dapat ditembakkan dari beberapa platform berbeda.
Sistem ini dapat mengikuti dan mencapai target pada jarak hingga 80 kilometer.
Kapten Angkatan Laut Tom Kismul menggambarkan rudal itu sebagai "sistem sederhana" yang tidak memerlukan radar apapun.
“Seseorang melihat target, membidiknya, mengaktifkan sistem dan menembakkannya,” ujar dia kepada penyiar nasional NRK.
Norwegia sebelumnya telah menyumbangkan rudal dan perlengkapan militer lainnya ke Ukraina. Antara lain, 4.000 rudal anti-tank tipe M72 telah dikirimkan, serta beberapa jenis peralatan pelindung untuk tentara Ukraina.
Rusia meluncurkan operasi khusus di Ukraina pada 24 Februari setelah permintaan dari Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk, yang telah melaporkan peningkatan penembakan dari Kiev pada beberapa pekan sebelumnya.
Sebelum itu, Donbass menyaksikan konflik yang melelahkan, sejak Donetsk dan Luhansk menyatakan pemisahan diri mereka dari Ukraina menyusul kudeta Euromaidan 2014 yang didukung Barat di Kiev.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda