Militer Rusia Ungkap 23.367 Tentara Ukraina Meregang Nyawa

Minggu, 17 April 2022 - 05:30 WIB
“Pesawat itu mengirimkan sejumlah besar senjata yang dipasok ke Ukraina oleh negara-negara Barat,” ujar dia.

Rusia sebelumnya telah menyatakan pengiriman senjata asing semacam itu akan dianggap sebagai “target yang sah” oleh pasukannya.

Awal pekan ini, Presiden AS Joe Biden mengesahkan paket senjata berat senilai USD800 juta untuk Ukraina, termasuk artileri dan helikopter.

Menurut laporan CNN pada Jumat, penerbangan pertama senjata dari paket ini dijadwalkan tiba di Ukraina dalam satu hari.

“Selama Jumat malam dan hingga Sabtu pagi, Rusia menggunakan serangan presisi tinggi untuk menghancurkan pabrik kendaraan lapis baja di Kiev dan depot perbaikan militer di kota Nikolaev di Ukraina selatan,” papar Konashenkov sebelumnya pada Sabtu.

“Sebanyak 16 target ditembak semalam, termasuk unit militer Ukraina, gudang senjata dan amunisi, dan fasilitas radar,” tambah dia.

Moskow memperingatkan awal pekan ini bahwa mereka akan meningkatkan serangan semacam itu, dan akan menghantam "pusat pengambilan keputusan" di Kiev sebagai pembalasan atas penembakan Ukraina di wilayah Rusia. Kiev membantah meluncurkan serangan semacam itu di tanah Rusia.

Intensifikasi serangan Rusia juga terjadi setelah kapal penjelajah Moskva, unggulan Armada Laut Hitam Rusia, tenggelam setelah kebakaran terjadi di kapal dan menyebar ke gudang amunisi.

Ukraina mengklaim telah menyerang kapal Rusia dengan rudal anti-kapal.

Rusia menyerang negara tetangga pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina mengimplementasikan ketentuan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014, dan pengakuan akhirnya Moskow atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.

Protokol yang diperantarai Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.

Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More