Standar Ganda Konflik Ukraina Bikin Bos WHO Kesal
Kamis, 14 April 2022 - 21:33 WIB
“Orang-orang dibakar hidup-hidup… karena etnis mereka… tanpa kejahatan apapun,” imbuhnya.
Namun konflik berdarah, yang telah berlangsung sejak 2020 setelah pemerintah federal melancarkan operasi militer terhadap kelompok separatis pemberontak, Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), tampaknya tidak terlalu menarik minat masyarakat internasional, menurut laporan resmi.
“Saya berharap dunia kembali ke akal sehatnya dan memperlakukan semua kehidupan manusia secara setara… karena setiap kehidupan itu berharga,” dia bersikeras.
Ini bukan pertama kalinya Ghebreyesus membunyikan alarm atas ketidaksetaraan dalam skala global.
Selama puncak pandemi COVID-19 tahun lalu, ia mengecam negara-negara kaya karena menimbun vaksin untuk diri mereka sendiri dan meninggalkan negara-negara miskin dengan tangan kosong.
"Perilaku seperti itu tidak hanya tidak adil, tetapi juga kontraproduktif dalam menangani penyebaran virus," katanya saat itu.
Namun konflik berdarah, yang telah berlangsung sejak 2020 setelah pemerintah federal melancarkan operasi militer terhadap kelompok separatis pemberontak, Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), tampaknya tidak terlalu menarik minat masyarakat internasional, menurut laporan resmi.
“Saya berharap dunia kembali ke akal sehatnya dan memperlakukan semua kehidupan manusia secara setara… karena setiap kehidupan itu berharga,” dia bersikeras.
Ini bukan pertama kalinya Ghebreyesus membunyikan alarm atas ketidaksetaraan dalam skala global.
Selama puncak pandemi COVID-19 tahun lalu, ia mengecam negara-negara kaya karena menimbun vaksin untuk diri mereka sendiri dan meninggalkan negara-negara miskin dengan tangan kosong.
"Perilaku seperti itu tidak hanya tidak adil, tetapi juga kontraproduktif dalam menangani penyebaran virus," katanya saat itu.
(ian)
tulis komentar anda