Keanggotaan Dewan HAM Ditangguhkan, Rusia Tutup LSM HAM Internasional
Sabtu, 09 April 2022 - 13:00 WIB
MOSKOW - Satu hari setelah keanggotaannya di Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB ditangguhkan, Rusia mencabut registrasi lebih dari selusin organisasi HAM internasional.
Sebanyak 15 kelompok terkena larangan, termasuk Human Rights Watch (HRW) dan Amnesty International , karena ditemukannya pelanggaran undang-undang Federasi Rusia saat ini, kata Kementerian Kehakiman Rusia.
Keputusan itu juga datang beberapa jam setelah laporan pada hari Jumat bahwa Rusia telah menyerang sebuah stasiun kereta api yang berisi warga sipil di kota Kramatorsk Ukraina, menewaskan puluhan dan melukai sedikitnya 100 lainnya, menurut pejabat Ukraina .
"HRW telah bekerja di Rusia sejak era Soviet, ketika itu adalah negara totaliter yang tertutup," cuit HRW.
"Kami menemukan cara untuk mendokumentasikan pelanggaran hak asasi manusia saat itu, dan kami akan melakukannya di masa depan," kata HRW seperti dilansir dari Newsweek, Sabtu (9/4/2022).
HRW mengatakan bahwa Rusia tidak memberikan penjelasan tentang pelanggaran tertentu tetapi mengatakan bahwa keputusan itu kemungkinan terkait dengan pelaporan kelompok tersebut baru-baru ini tentang hak asasi manusia di wilayah yang diduduki Rusia di Ukraina.
Rusia menutup kantor lokal HRW dan Amnesty International, bersama dengan organisasi lain termasuk Yayasan Friedrich Naumann untuk Kebebasan, Yayasan Friedrich Ebert, Yayasan Aga Khan dan Asosiasi Wspolnota Polska, menurut The Moscow Times.
"Penutupan (kantor) Amnesti di Rusia hanyalah yang terbaru dalam daftar panjang organisasi yang telah dihukum karena membela hak asasi manusia dan mengatakan kebenaran kepada pihak berwenang Rusia," kata Sekretaris Jenderal Amnesty International Agnes Callamard dalam sebuah pernyataan.
"Di negara di mana sejumlah aktivis dan pembangkang dipenjara, dibunuh atau diasingkan, di mana media independen telah dicoreng, diblokir atau dipaksa untuk menyensor diri sendiri, dan di mana organisasi masyarakat sipil telah dilarang atau dilikuidasi, Anda pasti melakukan sesuatu yang benar jika Kremlin mencoba membungkam Anda," tambah Callamard.
Reuters melaporkan bahwa tiga dari kelompok tersebut berbasis di Amerika Serikat (AS), sembilan dari Jerman, bersama dengan masing-masing satu dari Inggris, Polandia dan Swiss.
Majelis Umum PBB telah menangguhkan keanggotan Rusia di Dewan HAM dalam pemungutan suara yang digelar pada Jumat kemarina. Sebanyak 93 negara memberikan suara mendukung, 24 menentang, dan 58 abstain. Setelah pemungutan suara, Rusia menyatakan bahwa mereka telah memutuskan untuk meninggalkan Dewan HAM PBB sebelum masa jabatannya berakhir.
Penangguhan itu terjadi beberapa hari setelah pejabat Ukraina melaporkan bahwa warga sipil diyakini telah dieksekusi oleh pasukan Rusia di Bucha, Ukraina, yang memicu kecaman luas terhadap Rusia karena Moskow mengklaim serangan itu dilakukan oleh Ukraina dan bahwa Rusia tidak terlibat dalam pembunuhan itu.
Sebanyak 15 kelompok terkena larangan, termasuk Human Rights Watch (HRW) dan Amnesty International , karena ditemukannya pelanggaran undang-undang Federasi Rusia saat ini, kata Kementerian Kehakiman Rusia.
Keputusan itu juga datang beberapa jam setelah laporan pada hari Jumat bahwa Rusia telah menyerang sebuah stasiun kereta api yang berisi warga sipil di kota Kramatorsk Ukraina, menewaskan puluhan dan melukai sedikitnya 100 lainnya, menurut pejabat Ukraina .
"HRW telah bekerja di Rusia sejak era Soviet, ketika itu adalah negara totaliter yang tertutup," cuit HRW.
"Kami menemukan cara untuk mendokumentasikan pelanggaran hak asasi manusia saat itu, dan kami akan melakukannya di masa depan," kata HRW seperti dilansir dari Newsweek, Sabtu (9/4/2022).
HRW mengatakan bahwa Rusia tidak memberikan penjelasan tentang pelanggaran tertentu tetapi mengatakan bahwa keputusan itu kemungkinan terkait dengan pelaporan kelompok tersebut baru-baru ini tentang hak asasi manusia di wilayah yang diduduki Rusia di Ukraina.
Rusia menutup kantor lokal HRW dan Amnesty International, bersama dengan organisasi lain termasuk Yayasan Friedrich Naumann untuk Kebebasan, Yayasan Friedrich Ebert, Yayasan Aga Khan dan Asosiasi Wspolnota Polska, menurut The Moscow Times.
"Penutupan (kantor) Amnesti di Rusia hanyalah yang terbaru dalam daftar panjang organisasi yang telah dihukum karena membela hak asasi manusia dan mengatakan kebenaran kepada pihak berwenang Rusia," kata Sekretaris Jenderal Amnesty International Agnes Callamard dalam sebuah pernyataan.
"Di negara di mana sejumlah aktivis dan pembangkang dipenjara, dibunuh atau diasingkan, di mana media independen telah dicoreng, diblokir atau dipaksa untuk menyensor diri sendiri, dan di mana organisasi masyarakat sipil telah dilarang atau dilikuidasi, Anda pasti melakukan sesuatu yang benar jika Kremlin mencoba membungkam Anda," tambah Callamard.
Reuters melaporkan bahwa tiga dari kelompok tersebut berbasis di Amerika Serikat (AS), sembilan dari Jerman, bersama dengan masing-masing satu dari Inggris, Polandia dan Swiss.
Majelis Umum PBB telah menangguhkan keanggotan Rusia di Dewan HAM dalam pemungutan suara yang digelar pada Jumat kemarina. Sebanyak 93 negara memberikan suara mendukung, 24 menentang, dan 58 abstain. Setelah pemungutan suara, Rusia menyatakan bahwa mereka telah memutuskan untuk meninggalkan Dewan HAM PBB sebelum masa jabatannya berakhir.
Penangguhan itu terjadi beberapa hari setelah pejabat Ukraina melaporkan bahwa warga sipil diyakini telah dieksekusi oleh pasukan Rusia di Bucha, Ukraina, yang memicu kecaman luas terhadap Rusia karena Moskow mengklaim serangan itu dilakukan oleh Ukraina dan bahwa Rusia tidak terlibat dalam pembunuhan itu.
(ian)
tulis komentar anda