Perempuan-perempuan Kuat di Tengah Dunia Maskulin
Senin, 22 Juni 2020 - 06:37 WIB
Bank Sentral Eropa (ECB) disebut sebagai salah satu lembaga keuangan paling terkemuka di dunia. Adalah Christine Lagarde sejak 2019 menjadi Presiden ECB. Hal ini menjadikannya sebagai wanita pertama yang memimpin lembaga tersebut.
Sebagai Presiden ECB, dia memiliki tugas berat di tengah kondisi ketidakpastian politik dan pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat saat ini. Sebelum memimpin ECB, Lagarde memimpin Dana Moneter Internasional (IMF) dari 2011-2019. Dia adalah wanita pertama yang memegang posisi itu.
10. Angela Merkel (Kanselir Jerman)
Angela Merkel saat ini menjalani masa jabatan keempatnya sebagai kanselir Jerman. Dia adalah kanselir perempuan pertama di Jerman dan telah berada di posisi itu sejak 2005.
Pada 2018 dia mengundurkan diri sebagai pemimpin partainya Uni Demokratik Kristen dan juga mengumumkan tidak akan bersaing untuk masa jabatan lain pada 2021. Namun, Merkel tetap memegang banyak kekuatan. (Baca juga: Aliansi Merkel Kritik Keputusan Trump Kurangi Pasukan AS di Jerman)
Meski dunia saat ini di ambang krisis karena wabah Covid 19, dirinya mampu membawa Jerman menjadi negara terdepan secara ekonomi di Eropa. Kepemimpinan Merkel di banyak sisi dianggap luar biasa. Salah satunya dirinya membuka lebar-lebar wilayah Jerman bagi lebih dari 1 juta pengungsi Suriah di tengah sentimen anti migran di kawasan Eropa.
Sumber: www.worldatlas.com
Lihat Juga: Profil Jimmy Maladina, Menteri Papua Nugini yang Ditangkap Polisi Australia usai Menyerang Wanita
Sebagai Presiden ECB, dia memiliki tugas berat di tengah kondisi ketidakpastian politik dan pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat saat ini. Sebelum memimpin ECB, Lagarde memimpin Dana Moneter Internasional (IMF) dari 2011-2019. Dia adalah wanita pertama yang memegang posisi itu.
10. Angela Merkel (Kanselir Jerman)
Angela Merkel saat ini menjalani masa jabatan keempatnya sebagai kanselir Jerman. Dia adalah kanselir perempuan pertama di Jerman dan telah berada di posisi itu sejak 2005.
Pada 2018 dia mengundurkan diri sebagai pemimpin partainya Uni Demokratik Kristen dan juga mengumumkan tidak akan bersaing untuk masa jabatan lain pada 2021. Namun, Merkel tetap memegang banyak kekuatan. (Baca juga: Aliansi Merkel Kritik Keputusan Trump Kurangi Pasukan AS di Jerman)
Meski dunia saat ini di ambang krisis karena wabah Covid 19, dirinya mampu membawa Jerman menjadi negara terdepan secara ekonomi di Eropa. Kepemimpinan Merkel di banyak sisi dianggap luar biasa. Salah satunya dirinya membuka lebar-lebar wilayah Jerman bagi lebih dari 1 juta pengungsi Suriah di tengah sentimen anti migran di kawasan Eropa.
Sumber: www.worldatlas.com
Lihat Juga: Profil Jimmy Maladina, Menteri Papua Nugini yang Ditangkap Polisi Australia usai Menyerang Wanita
(poe)
tulis komentar anda