Barat Usir Diplomat Rusia, Ini Peringatan Tegas Kremlin

Kamis, 07 April 2022 - 02:25 WIB
Kremlin memperingatkan Moskow tidak akan mengesampingkan kemungkinan memutuskan hubungan diplomatik dengan Barat setelah sejumlah diplomatnya di usir. Foto/Daily Sabah
MOSKOW - Jika negara-negara Barat terus mengusir diplomat Rusia , Moskow tidak akan mengesampingkan kemungkinan memutuskan hubungan diplomatik dengan negara-negara terkait.

Peringatan itu dilontarkan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov. Dia menjelaskan bahwa gelombang pengusiran baru-baru ini mengancam kelanjutan hubungan diplomatik.

“Ada potensi risiko seperti itu, karena setiap hari kita dihadapkan dengan tindakan bermusuhan seperti itu. Pengusiran diplomat adalah keputusan yang menutup jendela hubungan diplomatik,” katanya kepada saluran TV Prancis LCI seperti disitir dari Russia Today, Kamis (7/4/2022).



Peskov mengatakan hal itu ketika ditanya apakah Moskow akan mempertimbangkan untuk memutuskan hubungan setelah puluhan utusannya dinyatakan persona non grata di ibu kota NATO.

Italia, Spanyol, dan Denmark mengusir total 70 perwakilan Rusia pada Selasa, menyusul keputusan pada sehari sebelumnya oleh Jerman dan Prancis untuk mengasingkan 35 dan 40 diplomat Moskow.

Pengusiran dilakukan setelah gambar warga sipil yang diduga tewas di kota Bucha, barat laut Kiev, dirilis oleh pemerintah Ukraina dan media Barat. Kiev menuduh penarikan pasukan Rusia membantai warga sipil dalam apa yang diklaimnya sebagai tindakan genosida.



Moskow telah membantah tuduhan itu dan mengatakan Ukraina, serta beberapa pendukung asingnya, melancarkan kampanye berita palsu.

Namun, negara-negara Barat mulai mengusir diplomat Rusia bahkan sebelum klaim tentang Bucha. Lebih dari 40 pegawai Kementerian Luar Negeri dipulangkan dari Belgia, Belanda, dan Irlandia pada 29 Maret. Polandia tidak hanya mengusir 45 diplomat – mengklaim mereka benar-benar mata-mata – tetapi juga membekukan rekening kedutaan Rusia pada 3 Maret, yang melanggar Konvensi Wina yang mengatur hubungan diplomatik antar negara.

Sementara baik Amerika Serikat (AS) maupun sekutunya tidak secara resmi memutuskan hubungan diplomatik dengan Moskow setelah meningkatnya permusuhan akibat krisis di Ukraina, mereka telah meluncurkan serangkaian sanksi dan pembatasan untuk secara de facto membekukan Rusia dari apa yang mereka sebut sebagai “komunitas internasional.”



Moskow mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, menyusul kebuntuan tujuh tahun atas kegagalan Kiev untuk menerapkan ketentuan perjanjian Minsk dan mengakhiri konflik dengan wilayah Donetsk dan Lugansk yang memisahkan diri.

Rusia akhirnya mengakui keduanya sebagai negara merdeka, di mana mereka meminta bantuan militer.

Rusia menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS. Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali dua republik Donbass dengan paksa.

(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More