Medvedev Kecam Provokasi Bucha dan Propaganda Rumah Sakit Mariupol
Selasa, 05 April 2022 - 16:49 WIB
"Semua karena 'Ukrainaisme' yang mendalam ini, yang didorong oleh racun anti-Rusia dan kebohongan besar tentang identitasnya, adalah salah besar," tulis Medvedev.
Dia menambahkan, "Fenomena ini tidak pernah ada dalam sejarah, dan tidak sekarang."
Dia juga menunjuk pada penyebaran ideologi Nazi di kalangan militer Ukraina, menekankan di hampir setiap unit Angkatan Darat Ukraina yang disita oleh pasukan Rusia, spanduk, literatur, dan poster Nazi ditemukan.
"Ini bukan permainan estetika fasis seperti yang coba dibuktikan orang Barat kepada kami. Ini adalah ideologi," tegas Wakil Ketua Dewan Keamanan.
Provokasi Bucha
Pernyataan itu muncul setelah Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov menggambarkan provokasi Bucha sebagai "serangan palsu lainnya" yang coba digunakan Ukraina untuk melawan Rusia.
Dia menekankan adegan mengerikan di Bucha dipentaskan setelah pasukan Rusia meninggalkan kota, dengan pihak berwenang Ukraina, yang dibujuk oleh "pelindung Barat" mereka, mempromosikan "video palsu" dari Bucha melalui media sosial.
“Prajurit Rusia meninggalkan kota ini pada 30 Maret, pada tanggal 31 Maret walikota kota dengan sungguh-sungguh mengatakan semuanya beres, dan dua hari kemudian kita melihat bagaimana pertunjukan itu diselenggarakan di jalanan, yang sekarang mereka coba gunakan untuk tujuan anti-Rusia," ungkap Lavrov.
Ini terjadi setelah media Ukraina dan Barat menuduh Rusia berada di balik pembunuhan massal warga sipil di Bucha ketika mereka menyebarkan rekaman yang menunjukkan mayat berserakan di jalan-jalan kota.
Moskow dengan keras menolak tuduhan itu, menyebut rekaman dari Bucha sebagai "provokasi lain" yang diproduksi Kiev secara khusus untuk media di Barat.
Dia menambahkan, "Fenomena ini tidak pernah ada dalam sejarah, dan tidak sekarang."
Dia juga menunjuk pada penyebaran ideologi Nazi di kalangan militer Ukraina, menekankan di hampir setiap unit Angkatan Darat Ukraina yang disita oleh pasukan Rusia, spanduk, literatur, dan poster Nazi ditemukan.
"Ini bukan permainan estetika fasis seperti yang coba dibuktikan orang Barat kepada kami. Ini adalah ideologi," tegas Wakil Ketua Dewan Keamanan.
Provokasi Bucha
Pernyataan itu muncul setelah Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov menggambarkan provokasi Bucha sebagai "serangan palsu lainnya" yang coba digunakan Ukraina untuk melawan Rusia.
Dia menekankan adegan mengerikan di Bucha dipentaskan setelah pasukan Rusia meninggalkan kota, dengan pihak berwenang Ukraina, yang dibujuk oleh "pelindung Barat" mereka, mempromosikan "video palsu" dari Bucha melalui media sosial.
“Prajurit Rusia meninggalkan kota ini pada 30 Maret, pada tanggal 31 Maret walikota kota dengan sungguh-sungguh mengatakan semuanya beres, dan dua hari kemudian kita melihat bagaimana pertunjukan itu diselenggarakan di jalanan, yang sekarang mereka coba gunakan untuk tujuan anti-Rusia," ungkap Lavrov.
Ini terjadi setelah media Ukraina dan Barat menuduh Rusia berada di balik pembunuhan massal warga sipil di Bucha ketika mereka menyebarkan rekaman yang menunjukkan mayat berserakan di jalan-jalan kota.
Moskow dengan keras menolak tuduhan itu, menyebut rekaman dari Bucha sebagai "provokasi lain" yang diproduksi Kiev secara khusus untuk media di Barat.
tulis komentar anda