Relawan AS di Ukraina Blak-blakan Ungkap Kejahatan Perang Kiev

Sabtu, 02 April 2022 - 00:15 WIB
Henry Hoeft merupakan veteran Angkatan Darat Amerika Serikat berusia 28 tahun yang jadi relawan di Ukraina. Foto/facebook
WASHINGTON - Ribuan warga negara asing membanjiri Ukraina untuk melawan Rusia pada akhir Februari dan awal Maret setelah Kiev mengumumkan pembentukan “legiun internasional”.

Pekan lalu, militer Rusia memperkirakan sekitar 6.600 “tentara bayaran dan teroris” asing tetap aktif di Ukraina, dan jumlah mereka berkurang.

Henry Hoeft, veteran Angkatan Darat Amerika Serikat berusia 28 tahun menarik perhatian media setelah merilis video viral yang merinci pelariannya dari Ukraina setelah dibiarkan tanpa senjata dan diancam akan dieksekusi.



Dia kemudian memberikan informasi baru tentang pengalamannya, termasuk kemungkinan kejahatan perang yang dilakukan pasukan Ukraina dan yang disebut Legiun Georgia, kelompok pejuang yang dia ikuti.





Berbicara kepada The Grayzone dan memberikan akses ke wawancara baru-baru ini yang dia lakukan dengan media Inggris, Hoeft mengatakan dia bergabung dengan Legiun Georgia daripada Legiun Asing Ukraina yang lebih terkenal karena yang terakhir memerlukan kontrak.



Hoeft mengaku menyaksikan bagaimana dua warga sipil yang tampak berusaha melewati pos pemeriksaan Ukraina, langsung "dikantongi hitam", dibawa ke gedung untuk digorok lehernya.

"Kami bahkan tidak tahu apakah mereka benar-benar mata-mata atau hanya orang-orang yang berlari melalui pos pemeriksaan," papar dia.

Penduduk asli Ohio juga mengingat pertemuan dengan seorang pria berjanggut yang berbicara bahasa Arab di antara jajaran Legiun Georgia.

Hoeft mencurigai bahwa pria berjanggut itu adalah seorang pejuang asal Timur Tengah. “Bukannya itu salah, bukan berarti itu buruk, saya memiliki seorang pria bertopi dan janggut besar berlari ke arah saya…Saya di Ukraina, mengapa saya mendengar bahasa Arab?” tanya dia.

Hoeft telah menghadapi serangan dari pemerintah Ukraina yang menuduhnya sebagai antek Rusia, dan setelah muncul berita tentang perjalannya dengan judul sarkastis dari Rolling Stone, Daily Mail dan Majalah New York yang menggambarkannya sebagai seorang pengecut.

Video viral Hoeft menjelaskan tentang kekhawatirannya “ditembak dari belakang oleh pihak Anda sendiri.”

“Tidak ada yang namanya kemuliaan dalam kematian. Anda akan mati di parit dan Anda akan ditinggalkan di sana dan itu menjijikkan dan buruk,” ujar Hoeft.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More