Posting Kendaraan Militer Parkir Dekat Mal, Tiktoker Ukraina Diciduk
Rabu, 23 Maret 2022 - 00:03 WIB
KIEV - Seorang pria Ukraina ditangkap setelah memposting video TikTok yang menunjukkan kendaraan militer diparkir dekat pusat perbelanjaan yang kemudian diledakkan oleh Rusia .
Pada hari Minggu, pasukan Rusia menyerang sebuah pusat perbelanjaan di pinggiran barat laut Kiev, menewaskan delapan orang, Reuters melaporkan. Sehari setelahnya, Dinas Keamanan Ukraina memposting video pria itu meminta maaf.
"Seorang TikToker baru-baru ini memposting di internet tentang lokasi militer Ukraina di Kiev," kata dinas keamanan.
"Kemudian, pusat perbelanjaan, tempat para pejuang kami berada, menjadi sasaran serangan rudal yang kuat oleh penjajah Rusia," sambungnya
"Sadar atau tidak, orang ini bekerja sebagai korektor musuh — penyelidikan akan dilakukan," bunyi pernyataan itu seperti dilansir dari Business Insider, Selasa (22/3/2022).
Dalam video dinas keamanan, pria itu mengidentifikasi dirinya sebagai Artemev Pavel Alexandrevich dan mengatakan dia adalah penduduk Kiev.
Dia mengaku memposting video TikTok yang menunjukkan pergerakan peralatan militer Ukraina di dekat pusat perbelanjaan, dan mendesak orang untuk "tidak menaruh barang di TikTok."
Tidak jelas kapan tepatnya Alexandrevich memposting video TikTok tersebut. Outlet berita Rusia Pravda melaporkan bahwa dia mempostingnya pada 24 Februari, atau tepat pada hari Rusia melakukan invasi.
Pejabat Ukraina telah memperingatkan warga untuk menahan diri memposting rekaman gerakan militer Ukraina di media sosial karena itu membantu pasukan Rusia dengan target mereka.
Setelah pengeboman pusat perbelanjaan, Wali Kota Kiev Vitali Klitschko mendesak warga untuk tidak membagikan rekaman pergerakan peralatan militer, pos pemeriksaan, objek strategis.
Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Senin mengatakan bahwa mereka menargetkan pusat perbelanjaan yang "tidak berfungsi" karena digunakan sebagai "penyimpanan amunisi" dan roket oleh pasukan Ukraina, seperti dilaporkan oleh Sky News.
Tidak jelas apakah pasukan Ukraina menggunakan pusat perbelanjaan itu untuk menyimpan peralatan militer.
Penduduk lokal Kiev mengatakan kepada The Guardian bahwa pasukan Ukraina menggunakan seluruh area sebagai pangkalan karena hanya beberapa mil jauhnya dari kota tetangga Irpin, tempat pasukan Rusia ditempatkan.
Pada hari Minggu, pasukan Rusia menyerang sebuah pusat perbelanjaan di pinggiran barat laut Kiev, menewaskan delapan orang, Reuters melaporkan. Sehari setelahnya, Dinas Keamanan Ukraina memposting video pria itu meminta maaf.
"Seorang TikToker baru-baru ini memposting di internet tentang lokasi militer Ukraina di Kiev," kata dinas keamanan.
"Kemudian, pusat perbelanjaan, tempat para pejuang kami berada, menjadi sasaran serangan rudal yang kuat oleh penjajah Rusia," sambungnya
"Sadar atau tidak, orang ini bekerja sebagai korektor musuh — penyelidikan akan dilakukan," bunyi pernyataan itu seperti dilansir dari Business Insider, Selasa (22/3/2022).
Dalam video dinas keamanan, pria itu mengidentifikasi dirinya sebagai Artemev Pavel Alexandrevich dan mengatakan dia adalah penduduk Kiev.
Dia mengaku memposting video TikTok yang menunjukkan pergerakan peralatan militer Ukraina di dekat pusat perbelanjaan, dan mendesak orang untuk "tidak menaruh barang di TikTok."
Tidak jelas kapan tepatnya Alexandrevich memposting video TikTok tersebut. Outlet berita Rusia Pravda melaporkan bahwa dia mempostingnya pada 24 Februari, atau tepat pada hari Rusia melakukan invasi.
Pejabat Ukraina telah memperingatkan warga untuk menahan diri memposting rekaman gerakan militer Ukraina di media sosial karena itu membantu pasukan Rusia dengan target mereka.
Setelah pengeboman pusat perbelanjaan, Wali Kota Kiev Vitali Klitschko mendesak warga untuk tidak membagikan rekaman pergerakan peralatan militer, pos pemeriksaan, objek strategis.
Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Senin mengatakan bahwa mereka menargetkan pusat perbelanjaan yang "tidak berfungsi" karena digunakan sebagai "penyimpanan amunisi" dan roket oleh pasukan Ukraina, seperti dilaporkan oleh Sky News.
Tidak jelas apakah pasukan Ukraina menggunakan pusat perbelanjaan itu untuk menyimpan peralatan militer.
Penduduk lokal Kiev mengatakan kepada The Guardian bahwa pasukan Ukraina menggunakan seluruh area sebagai pangkalan karena hanya beberapa mil jauhnya dari kota tetangga Irpin, tempat pasukan Rusia ditempatkan.
(ian)
tulis komentar anda