Biden Konfirmasi Putin Gunakan Rudal Hipersonik dalam Perang Ukraina
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengonfirmasi bahwa Rusia memang menggunakan rudal hipersonik saat menginvasi Ukraina selama akhir pekan lalu. Menurutnya, itu adalah taktik pemimpin Kremlin yang sudah putus asa.
Biden mengatakan Putin dapat meluncurkan serangan siber terhadap AS dan menggunakan senjata kimia di Ukraina untuk tahap berikutnya.
"Militer Ukraina menimbulkan malapetaka pada militer Rusia," katanya, yang menambahkan bahwa hal itu membuat Putin semakin putus asa dalam invasinya yang hampir sebulan.
“Semakin punggungnya bersandar ke dinding, semakin besar tingkat keparahan taktik yang mungkin dia gunakan,” lanjut Biden seperti dikutip New York Post, Selasa (23/3/2022).
Pernyataan Biden yang disampaikan pada acara Business Roundtable itu muncul setelah Gedung Putih pada hari sebelumnya meminta perusahaan-perusahaan AS untuk meningkatkan pertahanan siber.
Biden sebelumnya menyatakan sedang memverifikasi klaim pemerintah Rusia pada hari Sabtu bahwa Moskow telah menggunakan rudal hipersonik di Ukraina. Senjata itu mampu melesat dengan kecepatan lima kali kecepatan suara.
“Mereka baru saja meluncurkan rudal hipersoniknya karena itu satu-satunya hal yang dapat mereka lewati dengan kepastian mutlak,” kata Biden.
“Seperti yang Anda semua tahu, itu adalah senjata konsekuensial tetapi dengan hulu ledak yang sama seperti rudal lainnya. Itu tidak membuat banyak perbedaan kecuali hampir tidak mungkin untuk menghentikannya. Ada alasan mereka menggunakannya," papar Biden.
Pemimpin Amerika ini lantas memprediksi takti Putin selanjutnya, yakni menggunakan senjata kimia dan meluncurkan serangan siber.
“Setiap kali [Putin] mulai berbicara tentang sesuatu yang dia pikir akan dilakukan NATO, Ukraina, atau Amerika Serikat, itu berarti dia bersiap-siap untuk melakukannya,” imbuh dia.
Biden mengatakan Putin dapat meluncurkan serangan siber terhadap AS dan menggunakan senjata kimia di Ukraina untuk tahap berikutnya.
"Militer Ukraina menimbulkan malapetaka pada militer Rusia," katanya, yang menambahkan bahwa hal itu membuat Putin semakin putus asa dalam invasinya yang hampir sebulan.
“Semakin punggungnya bersandar ke dinding, semakin besar tingkat keparahan taktik yang mungkin dia gunakan,” lanjut Biden seperti dikutip New York Post, Selasa (23/3/2022).
Pernyataan Biden yang disampaikan pada acara Business Roundtable itu muncul setelah Gedung Putih pada hari sebelumnya meminta perusahaan-perusahaan AS untuk meningkatkan pertahanan siber.
Biden sebelumnya menyatakan sedang memverifikasi klaim pemerintah Rusia pada hari Sabtu bahwa Moskow telah menggunakan rudal hipersonik di Ukraina. Senjata itu mampu melesat dengan kecepatan lima kali kecepatan suara.
“Mereka baru saja meluncurkan rudal hipersoniknya karena itu satu-satunya hal yang dapat mereka lewati dengan kepastian mutlak,” kata Biden.
“Seperti yang Anda semua tahu, itu adalah senjata konsekuensial tetapi dengan hulu ledak yang sama seperti rudal lainnya. Itu tidak membuat banyak perbedaan kecuali hampir tidak mungkin untuk menghentikannya. Ada alasan mereka menggunakannya," papar Biden.
Pemimpin Amerika ini lantas memprediksi takti Putin selanjutnya, yakni menggunakan senjata kimia dan meluncurkan serangan siber.
“Setiap kali [Putin] mulai berbicara tentang sesuatu yang dia pikir akan dilakukan NATO, Ukraina, atau Amerika Serikat, itu berarti dia bersiap-siap untuk melakukannya,” imbuh dia.