Invasi Hari-10: Rusia Kepung dan Bombardir Kota Mariupol Ukraina
Sabtu, 05 Maret 2022 - 12:26 WIB
"Ini adalah kota terakhir yang mencegah pembuatan koridor darat dari Rusia ke Crimea," katanya dalam sebuah posting di halaman Telegram resmi Azov, mengidentifikasi dirinya dengan nama panggilan Kalyna. "Mariupol tidak bisa hilang."
Pada hari Kamis, Rusia dan Ukraina menyepakati perlunya koridor kemanusiaan untuk membantu warga sipil melarikan diri dari pertempuran, terobosan nyata pertama dalam pembicaraan. Tetapi hanya sedikit kemajuan yang telah dibuat sejak saat itu dalam implementasinya.
Beberapa penduduk Mariupol telah melarikan diri ke pusat kota untuk menghindari penembakan terberat di pinggiran. Hal itu dipaparkan pengusaha setempat, Ivan Yermolayev (30), yang telah berlindung di ruang bawah tanah kecil rumahnya dan mengantre untuk mendapatkan air di sebuah toko lokal.
"Mereka bersama anak-anak mereka di tengah dan mendengar perang semakin dekat," katanya kepada Reuters melalui pesan online. "Ada tangisan, ketakutan, ketidakpastian, kepanikan."
Pada hari Kamis, Rusia dan Ukraina menyepakati perlunya koridor kemanusiaan untuk membantu warga sipil melarikan diri dari pertempuran, terobosan nyata pertama dalam pembicaraan. Tetapi hanya sedikit kemajuan yang telah dibuat sejak saat itu dalam implementasinya.
Beberapa penduduk Mariupol telah melarikan diri ke pusat kota untuk menghindari penembakan terberat di pinggiran. Hal itu dipaparkan pengusaha setempat, Ivan Yermolayev (30), yang telah berlindung di ruang bawah tanah kecil rumahnya dan mengantre untuk mendapatkan air di sebuah toko lokal.
"Mereka bersama anak-anak mereka di tengah dan mendengar perang semakin dekat," katanya kepada Reuters melalui pesan online. "Ada tangisan, ketakutan, ketidakpastian, kepanikan."
(min)
tulis komentar anda