Polisi AS Tembak Warga Kulit Hitam, Atlanta Membara

Senin, 15 Juni 2020 - 10:01 WIB
Brooks kemudian kembali kepada dua petugas kepolisian dan menyerahkan sesuatu di tangannya yakni taser, semacam senjata yang tidak mematikan. “Saat itu, seorang petugas kepolisian menembak Brooks dan dia langsung jatuh,” kata Vic Reynolds, direktur GBI.

Pengacara yang mewakili keluarga Brooks mengungkapkan, petugas kepolisian tidak memiliki hak untuk menggunakan senjata mematikan jika Brooks menggunakan taser. “Kamu tidak bisa menembak seseorang hingga mereka mengarahkan senjata kepada kamu,” kata pengacara Chris Stewart. Di Georgia, menurut Stewart, taser bukan senjata yang mematikan. (Baca juga: Potensi Bentrok, Warga Diminta Hindari Pusat Kota London)

Kantor Jaksa Wilayah Fulton Paul Howard Jr telah meluncurkan penyelidikan menyeluruh kasus tersebut.

“Penyelidikan independen akan segera dilaksanakan setelah temuan GBI,” katanya.

Sementara itu, aksi demonstrasi antirasisme juga masih meluas di AS. Di Washington, sekelompok demonstran berkumpul di dekat Alun-Alun Lafayette di dekat Gedung Putih. Mereka beraksi dengan damai diiring dengan pertunjukan musik. Aksi itu juga mendapatkan pengawalan dari aparat kepolisian. (Lihat Videonya: Wisata Kebun Teh Puncak Bogor Mulai Dipenuhi Pengunjung)

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan mendukung penghapusan teknik tekan leher untuk menahan tersangka dalam penangkapan polisi. Namun, dia menegaskan bahwa teknik itu sesekali diperlukan.

Beberapa kesatuan polisi di AS telah melarang teknik yang disebut chokehold itu sejak demonstrasi antirasisme besar-besaran terjadi setelah kematian George Floyd. "Dengan itu dikatakan, saya pikir, hal yang sangat baik bahwa secara umum itu harus diakhiri," katanya seraya menambahkan bahwa dia mungkin membuat "rekomendasi yang sangat kuat" kepada pemerintah setempat.

Komentar Trump itu muncul bersamaan dengan upaya Partai Demokrat dan Republikan di Kongres AS untuk memerinci Rencana Undang-Undang tentang Reformasi Kepolisian. RUU tentang Reformasi Kepolisian diusulkan oleh partai oposisi Demokrat yang menguasai parlemen AS, namun agar rancangan undang-undang itu bisa lolos harus mendapat dukungan dari Partai Republikan yang menguasai senat. (Baca juga: Anies Sebut Masyarakat Tunjukkan Disiplin di Masa PSBB Transisi)

Sementara itu, dewan kota di Minneapolis, tempat Floyd meninggal, mengeluarkan resolusi pada Jumat (12/06) untuk menggantikan departemen kepolisiannya dengan sistem keamanan publik yang dipimpin masyarakat. Itu terjadi beberapa hari setelah dewan memilih untuk membubarkan departemen kepolisian. Menurut resolusi tersebut, dewan kota akan memulai proses selama setahun untuk melibatkan "setiap anggota masyarakat yang bersedia di Minneapolis" untuk menghasilkan model keselamatan publik yang baru.

Di New York, Gubernur Andrew Cuomo telah memerintahkan departemen kepolisian untuk melakukan reformasi besar. Cuomo mengatakan akan berhenti membiayai pemerintah daerah yang gagal mengadopsi reformasi untuk mengatasi penggunaan kekuatan yang berlebihan dan bias di departemen kepolisian mereka pada April mendatang. “Saya menandatangani perintah eksekutif bagi kota untuk menemukan kembali dan memodernisasi departemen kepolisian mereka untuk memerangi rasisme,” katanya. (Andika H Mustaqim)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More