Rusia Bom Kiev, Kharkiv, dan Odessa, Rebut Bandara Boryspil, Kepung Mariupol
Kamis, 24 Februari 2022 - 20:10 WIB
KIEV - Ledakan besar-besaran terdengar di Kiev beberapa saat setelah Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis pagi (24/2/2022) memerintahkan invasi ke Ukraina.
Ledakan juga terdengar di kota Kramatorsk di Ukraina tengah dan Odessa di selatan. Beberapa rekaman video di media sosial menunjukkan rudal menghujani Kiev, Dnepropetrovsk, dan Kharkiv.
Visual ledakan dari serangan udara yang dilaporkan di dekat Bandara Boryspil di Kiev, Oblast, juga terlihat pada Rabu malam, menurut sejumlah laporan.
Laporan tembakan dan ledakan muncul setelah Putin mengumumkan "operasi militer" di wilayah Donbas Ukraina pada Kamis pagi.
Dia membuat deklarasi dalam pidato yang disiarkan televisi pada saat yang sama ketika Dewan Keamanan PBB memintanya berhenti.
Baca juga: Rusia Hancurkan Pertahanan Udara Ukraina Secara Presisi
“Beberapa laporan di media sosial mengkonfirmasi bahwa ledakan terjadi di Kharkiv di utara, Odesa di selatan, dan di Donetsk timur,” ungkap laporan International Business Times.
Rekaman video di media sosial menunjukkan ledakan besar mengguncang berbagai kota di Ukraina. Setidaknya lima kota termasuk Kiev, Kharkiv, Dnepropetrovsk dan Odessa telah dibom.
Ada juga laporan bahwa akses ke Laut Hitam dan Laut Azov terputus.
Menurut kantor berita Interfax, yang mengutip media lokal, tembakan dilaporkan terjadi di dekat bandara utama Boryspil di ibukota Ukraina, Kiev pada Kamis, tepat setelah Ukraina menutup wilayah udaranya karena "kemungkinan bahaya bagi penerbangan sipil." Semua penerbangan telah dibatalkan oleh bandara tersebut.
Laporan yang belum dikonfirmasi mengklaim pasukan Rusia telah menghancurkan atau membuat angkatan laut Ukraina tidak dapat beroperasi, serta menguasai Bandara Boryspil di Kiev.
Beberapa laporan mengklaim Rusia telah meluncurkan rentetan artileri dan tembakan rudal dari Belgorod.
Di Mariupol, ledakan lain telah dilaporkan. “Ledakan juga mengguncang provinsi Belgorod di Rusia yang berbatasan dengan Ukraina,” ungkap seorang saksi mata kepada Reuters.
Dan lebih banyak ledakan terdengar di Kharkiv, di timur laut Ukraina, menurut beberapa rekaman video yang beredar di media sosial.
Laporan yang belum dikonfirmasi di Twitter tampaknya menunjukkan pendaratan besar di laut oleh pasukan Rusia di pelabuhan Laut Hitam Odessa, yang melibatkan kapal pendarat besar dan helikopter sesaat sebelum pukul 6 pagi waktu setempat.
Rekaman itu muncul hanya setengah jam setelah Putin mengumumkan pasukan untuk pindah ke Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato pada Kamis pagi, mengumumkan bahwa Kremlin telah memutuskan melakukan "operasi militer khusus" di Ukraina timur.
Berbicara tentang serangan itu, Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya mengatakan kepada Reuters, "Kami tidak tahu semua detail hari ini tentang operasi presiden (Putin) di Ukraina timur."
Mengutuk invasi Rusia ke Ukraina sebagai "serangan yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan", Presiden AS Joe Biden mengatakan, "Saya akan bertemu dengan rekan-rekan G7 saya di pagi hari dan kemudian berbicara dengan rakyat Amerika untuk mengumumkan konsekuensi lebih lanjut Amerika Serikat dan sekutu kami, akan memaksakan pada Rusia untuk tindakan agresi yang tidak perlu ini terhadap Ukraina dan perdamaian dan keamanan global."
Menurut laporan, Mariupol, 50 mil dari perbatasan Rusia di Laut Hitam, tampaknya dikepung.
Republik Donbass akan mendapatkan akses ke laut jika mereka menguasai titik kunci ini. Meskipun tidak ada peringatan serangan udara yang dikeluarkan di kota itu, warga sipil yang ketakutan bergegas menuju tempat perlindungan bom.
Suara rudal atau serangan udara yang teredam menembus keheningan sebelum fajar di kota itu.
Biden mengatakan dia akan memantau dengan cermat seluruh situasi. "Saya akan memantau situasi dari Gedung Putih malam ini dan akan terus mendapatkan pembaruan rutin dari tim keamanan nasional saya," papar Biden.
Ledakan juga terdengar di kota Kramatorsk di Ukraina tengah dan Odessa di selatan. Beberapa rekaman video di media sosial menunjukkan rudal menghujani Kiev, Dnepropetrovsk, dan Kharkiv.
Visual ledakan dari serangan udara yang dilaporkan di dekat Bandara Boryspil di Kiev, Oblast, juga terlihat pada Rabu malam, menurut sejumlah laporan.
Laporan tembakan dan ledakan muncul setelah Putin mengumumkan "operasi militer" di wilayah Donbas Ukraina pada Kamis pagi.
Dia membuat deklarasi dalam pidato yang disiarkan televisi pada saat yang sama ketika Dewan Keamanan PBB memintanya berhenti.
Baca juga: Rusia Hancurkan Pertahanan Udara Ukraina Secara Presisi
“Beberapa laporan di media sosial mengkonfirmasi bahwa ledakan terjadi di Kharkiv di utara, Odesa di selatan, dan di Donetsk timur,” ungkap laporan International Business Times.
Rekaman video di media sosial menunjukkan ledakan besar mengguncang berbagai kota di Ukraina. Setidaknya lima kota termasuk Kiev, Kharkiv, Dnepropetrovsk dan Odessa telah dibom.
Ada juga laporan bahwa akses ke Laut Hitam dan Laut Azov terputus.
Menurut kantor berita Interfax, yang mengutip media lokal, tembakan dilaporkan terjadi di dekat bandara utama Boryspil di ibukota Ukraina, Kiev pada Kamis, tepat setelah Ukraina menutup wilayah udaranya karena "kemungkinan bahaya bagi penerbangan sipil." Semua penerbangan telah dibatalkan oleh bandara tersebut.
Laporan yang belum dikonfirmasi mengklaim pasukan Rusia telah menghancurkan atau membuat angkatan laut Ukraina tidak dapat beroperasi, serta menguasai Bandara Boryspil di Kiev.
Beberapa laporan mengklaim Rusia telah meluncurkan rentetan artileri dan tembakan rudal dari Belgorod.
Di Mariupol, ledakan lain telah dilaporkan. “Ledakan juga mengguncang provinsi Belgorod di Rusia yang berbatasan dengan Ukraina,” ungkap seorang saksi mata kepada Reuters.
Dan lebih banyak ledakan terdengar di Kharkiv, di timur laut Ukraina, menurut beberapa rekaman video yang beredar di media sosial.
Laporan yang belum dikonfirmasi di Twitter tampaknya menunjukkan pendaratan besar di laut oleh pasukan Rusia di pelabuhan Laut Hitam Odessa, yang melibatkan kapal pendarat besar dan helikopter sesaat sebelum pukul 6 pagi waktu setempat.
Rekaman itu muncul hanya setengah jam setelah Putin mengumumkan pasukan untuk pindah ke Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato pada Kamis pagi, mengumumkan bahwa Kremlin telah memutuskan melakukan "operasi militer khusus" di Ukraina timur.
Berbicara tentang serangan itu, Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya mengatakan kepada Reuters, "Kami tidak tahu semua detail hari ini tentang operasi presiden (Putin) di Ukraina timur."
Mengutuk invasi Rusia ke Ukraina sebagai "serangan yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan", Presiden AS Joe Biden mengatakan, "Saya akan bertemu dengan rekan-rekan G7 saya di pagi hari dan kemudian berbicara dengan rakyat Amerika untuk mengumumkan konsekuensi lebih lanjut Amerika Serikat dan sekutu kami, akan memaksakan pada Rusia untuk tindakan agresi yang tidak perlu ini terhadap Ukraina dan perdamaian dan keamanan global."
Menurut laporan, Mariupol, 50 mil dari perbatasan Rusia di Laut Hitam, tampaknya dikepung.
Republik Donbass akan mendapatkan akses ke laut jika mereka menguasai titik kunci ini. Meskipun tidak ada peringatan serangan udara yang dikeluarkan di kota itu, warga sipil yang ketakutan bergegas menuju tempat perlindungan bom.
Suara rudal atau serangan udara yang teredam menembus keheningan sebelum fajar di kota itu.
Biden mengatakan dia akan memantau dengan cermat seluruh situasi. "Saya akan memantau situasi dari Gedung Putih malam ini dan akan terus mendapatkan pembaruan rutin dari tim keamanan nasional saya," papar Biden.
(sya)
tulis komentar anda