Serangan Nasionalis Hindu pada Muslim Makin Parah, Demokrasi India Terancam Punah
Jum'at, 18 Februari 2022 - 14:06 WIB
Pada Desember, gerombolan nasionalis Hindu menyerbu satu sekolah Katolik untuk mencegah apa yang mereka pikir sebagai upacara konversi agama di negara bagian Madhya Pradesh.
Tetapi pada 13% dari populasi, Muslim telah menjadi target paling umum.
Dalam strategi baru menyakiti umat Islam, kelompok nasionalis dan pemimpin agama Hindu telah menganjurkan untuk memboikot bisnis mereka.
Satu video yang diambil bulan lalu di negara bagian Chhattisgarh dan dibagikan secara luas menunjukkan penduduk desa berjanji tidak pernah membeli barang dari warga Muslim atau menyewakan atau menjual tanah kepada mereka.
Tidak ada tempat penganiayaan Muslim yang lebih kejam daripada di Uttar Pradesh, negara bagian terpadat di India dan juga salah satu yang paling miskin.
Negara bagian itu dipimpin Yogi Adityanath, seorang biksu Hindu nasionalis sayap kanan yang dianggap sebagai calon penerus Modi.
Bulan lalu dia menggambarkan pemilu negara bagian sebagai kontes komunal yang berat sebelah antara "80" dan "20", satu referensi untuk perincian populasi masing-masing negara bagian untuk umat Hindu dan Muslim.
Beberapa kekerasan terhadap Muslim di sana sangat terkenal. Pada Mei lalu, seorang penjual sayur berusia 18 tahun bernama Faisal Hussain dilaporkan dipukuli hingga tewas oleh tiga petugas polisi karena melanggar pembatasan COVID-19.
“Ada banyak orang lain yang menjual sayuran,” ujar saudara perempuannya, Khushnuma Hussain yang berusia 25 tahun.
“Mengapa polisi memilih dia? Apakah dia akan mati jika dia Hindu?” ungkap dia.
Tetapi pada 13% dari populasi, Muslim telah menjadi target paling umum.
Dalam strategi baru menyakiti umat Islam, kelompok nasionalis dan pemimpin agama Hindu telah menganjurkan untuk memboikot bisnis mereka.
Satu video yang diambil bulan lalu di negara bagian Chhattisgarh dan dibagikan secara luas menunjukkan penduduk desa berjanji tidak pernah membeli barang dari warga Muslim atau menyewakan atau menjual tanah kepada mereka.
Tidak ada tempat penganiayaan Muslim yang lebih kejam daripada di Uttar Pradesh, negara bagian terpadat di India dan juga salah satu yang paling miskin.
Negara bagian itu dipimpin Yogi Adityanath, seorang biksu Hindu nasionalis sayap kanan yang dianggap sebagai calon penerus Modi.
Bulan lalu dia menggambarkan pemilu negara bagian sebagai kontes komunal yang berat sebelah antara "80" dan "20", satu referensi untuk perincian populasi masing-masing negara bagian untuk umat Hindu dan Muslim.
Beberapa kekerasan terhadap Muslim di sana sangat terkenal. Pada Mei lalu, seorang penjual sayur berusia 18 tahun bernama Faisal Hussain dilaporkan dipukuli hingga tewas oleh tiga petugas polisi karena melanggar pembatasan COVID-19.
“Ada banyak orang lain yang menjual sayuran,” ujar saudara perempuannya, Khushnuma Hussain yang berusia 25 tahun.
“Mengapa polisi memilih dia? Apakah dia akan mati jika dia Hindu?” ungkap dia.
tulis komentar anda