6 Negara Eropa Ini Tak Mau Lagi Dikekang Pandemi, Pembatasan Dicabut
Rabu, 16 Februari 2022 - 16:54 WIB
Norwegia membatalkan hampir semua pembatasan COVID-19 sejak 12 Februari. Warga Norwegia tidak lagi diharuskan menjaga jarak, memakai masker atau karantina jika mereka terinfeksi.
"Pandemi virus corona tidak lagi menjadi ancaman kesehatan utama bagi sebagian besar dari kita," kata Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Støre, Sabtu. "Virus Omicron menyebabkan penyakit yang jauh lebih ringan dan kami terlindungi dengan baik oleh vaksin," bantahnya.
Mulai Sabtu (12/2/2022) pagi, persyaratan untuk menjaga jarak satu meter dan memakai masker dicabut; orang dewasa yang terinfeksi tidak lagi harus dikarantina, tetapi disarankan untuk tinggal di rumah selama empat hari, lapor Reuters.
Pemerintah juga melonggarkan pembatasan perjalanan, menghilangkan persyaratan yang tersisa untuk membawa bukti tes negatif. Tetapi, pemerintah membuat pengecualian untuk perjalanan ke kepulauan Svalbard, dengan alasan layanan kesehatan terbatas di sana.
Belanda
Belanda menyatakan akan mencabut hampir semua pembatasan terkait efek pandemi virus corona pada 25 Februari. Dengan kebijakan ini, Belanda menjadi negara Eropa terbaru yang mencoba untuk kembali pada kehidupan normal, meskipun infeksi varian Omicron masih tinggi.
“Bar, restoran, dan klub malam Belanda akan kembali ke jam buka normal, sama seperti sebelum pandemi terjadi. Selain itu, pemerintah juga akan menghapuskan kewajiban memiliki sertifikat kesehatan pada 25 Februari mendatang,” kata Menteri Kesehatan Belanda, Ernst Kuipers dalam konferensi pers.
“Mulai 25 Februari, menjaga jarak 1,5 m dari orang lain dan mengenakan masker akan "tetap masuk akal”, tetapi tidak ada kewajiban. Masker hanya diperlukan di transportasi umum dan di bandara,” katanya, seperti dikutip dari Channel News Asia.
Periode karantina bagi mereka yang terinfeksi COVID-19 juga akan dipersingkat menjadi lima hari. "Negara akan terbuka lagi," kata Kuipers. Namun dia memperingatkan bahwa sementara ini Belanda tampaknya berada di atas puncak, pandemi itu belum berakhir. "Kita boleh optimis, tapi kita juga harus realistis," katanya.
"Pandemi virus corona tidak lagi menjadi ancaman kesehatan utama bagi sebagian besar dari kita," kata Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Støre, Sabtu. "Virus Omicron menyebabkan penyakit yang jauh lebih ringan dan kami terlindungi dengan baik oleh vaksin," bantahnya.
Mulai Sabtu (12/2/2022) pagi, persyaratan untuk menjaga jarak satu meter dan memakai masker dicabut; orang dewasa yang terinfeksi tidak lagi harus dikarantina, tetapi disarankan untuk tinggal di rumah selama empat hari, lapor Reuters.
Pemerintah juga melonggarkan pembatasan perjalanan, menghilangkan persyaratan yang tersisa untuk membawa bukti tes negatif. Tetapi, pemerintah membuat pengecualian untuk perjalanan ke kepulauan Svalbard, dengan alasan layanan kesehatan terbatas di sana.
Belanda
Belanda menyatakan akan mencabut hampir semua pembatasan terkait efek pandemi virus corona pada 25 Februari. Dengan kebijakan ini, Belanda menjadi negara Eropa terbaru yang mencoba untuk kembali pada kehidupan normal, meskipun infeksi varian Omicron masih tinggi.
“Bar, restoran, dan klub malam Belanda akan kembali ke jam buka normal, sama seperti sebelum pandemi terjadi. Selain itu, pemerintah juga akan menghapuskan kewajiban memiliki sertifikat kesehatan pada 25 Februari mendatang,” kata Menteri Kesehatan Belanda, Ernst Kuipers dalam konferensi pers.
“Mulai 25 Februari, menjaga jarak 1,5 m dari orang lain dan mengenakan masker akan "tetap masuk akal”, tetapi tidak ada kewajiban. Masker hanya diperlukan di transportasi umum dan di bandara,” katanya, seperti dikutip dari Channel News Asia.
Periode karantina bagi mereka yang terinfeksi COVID-19 juga akan dipersingkat menjadi lima hari. "Negara akan terbuka lagi," kata Kuipers. Namun dia memperingatkan bahwa sementara ini Belanda tampaknya berada di atas puncak, pandemi itu belum berakhir. "Kita boleh optimis, tapi kita juga harus realistis," katanya.
tulis komentar anda