Korea Utara Kecam Kritik Uni Eropa Soal Peluncuran Rudal
Jum'at, 11 Februari 2022 - 12:58 WIB
SEOUL - Korea Utara (Korut) mengecam kritik Uni Eropa atas serangkaian peluncuran misilnya bulan lalu. Korut menyebut kritiik Uni Eropa sebagai tindakan "yang tidak dapat ditoleransi", karena mencampuri urusan dalam negerinya.
Dalam sebuah pesan yang diposting di situs Kementerian Luar Negeri Korut, Ri Sang-rim, ketua Asosiasi Korea-Eropa Utara, mempermasalahkan pernyataan Uni Eropa baru-baru ini yang mengecam uji coba misil Korut sebagai ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional dan regional.
"Kami dengan tegas mengecam dan menolak ini. Sebab, ini adalah pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan kami dan tindakan yang tidak dapat ditoleransi untuk mencampuri urusan dalam negeri negara kami," bunyi pernyataan itu, seperti dikutip dari kantor berita Yonhap, Jumat (11/2/2022).
"Langkah-langkah kami untuk meningkatkan kemampuan pertahanan nasional tidak menimbulkan ancaman atau kerugian bagi negara-negara tetangga dan kawasan," lanjutnya.
Di komunitas internasional, tambah Sang-rim, suara semakin hari semakin meningkat bahwa Amerika Serikat, pihak yang secara langsung peduli dengan masalah semenanjung Korea, harus mengambil tindakan nyata untuk menghentikan lingkaran setan ketegangan yang semakin dalam.
Korea Utara telah melakukan tujuh putaran uji coba rudal tahun ini, bahkan mengisyaratkan kemungkinan melanggar moratorium uji coba nuklir dan rudal jarak jauh selama bertahun-tahun.
Kemenlu Korut juga sempat menerbitkan pernyataan bahwa mereka satu-satunya negara yang dapat "mengguncang dunia dengan menembakkan rudal yang mampu menjangkau daratan AS.
Pernyataan itu juga menyebutkan hanya segelintir negara yang memiliki "bom hidrogen, rudal antarbenua (ICBM), dan rudal hipersonik." Pernyataan yang dilontarkan Korut pada Selasa (8/2/2022) itu langsung direspons tiga negara besar.
“AS, Korea Selatan (Korsel), dan Jepang bertemu pada Rabu (9/2/2022) untuk menegaskan kembali kerja sama keamanan trilateral mereka terhadap senjata pemusnah massal dan program rudal Korea Utara,” ungkap pernyataan bersama yang dirilis Sekretaris Pers Pentagon John Kirby, dilansir Sputnik pada Kamis (10/2/2022).
Dalam sebuah pesan yang diposting di situs Kementerian Luar Negeri Korut, Ri Sang-rim, ketua Asosiasi Korea-Eropa Utara, mempermasalahkan pernyataan Uni Eropa baru-baru ini yang mengecam uji coba misil Korut sebagai ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional dan regional.
"Kami dengan tegas mengecam dan menolak ini. Sebab, ini adalah pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan kami dan tindakan yang tidak dapat ditoleransi untuk mencampuri urusan dalam negeri negara kami," bunyi pernyataan itu, seperti dikutip dari kantor berita Yonhap, Jumat (11/2/2022).
"Langkah-langkah kami untuk meningkatkan kemampuan pertahanan nasional tidak menimbulkan ancaman atau kerugian bagi negara-negara tetangga dan kawasan," lanjutnya.
Di komunitas internasional, tambah Sang-rim, suara semakin hari semakin meningkat bahwa Amerika Serikat, pihak yang secara langsung peduli dengan masalah semenanjung Korea, harus mengambil tindakan nyata untuk menghentikan lingkaran setan ketegangan yang semakin dalam.
Korea Utara telah melakukan tujuh putaran uji coba rudal tahun ini, bahkan mengisyaratkan kemungkinan melanggar moratorium uji coba nuklir dan rudal jarak jauh selama bertahun-tahun.
Kemenlu Korut juga sempat menerbitkan pernyataan bahwa mereka satu-satunya negara yang dapat "mengguncang dunia dengan menembakkan rudal yang mampu menjangkau daratan AS.
Pernyataan itu juga menyebutkan hanya segelintir negara yang memiliki "bom hidrogen, rudal antarbenua (ICBM), dan rudal hipersonik." Pernyataan yang dilontarkan Korut pada Selasa (8/2/2022) itu langsung direspons tiga negara besar.
“AS, Korea Selatan (Korsel), dan Jepang bertemu pada Rabu (9/2/2022) untuk menegaskan kembali kerja sama keamanan trilateral mereka terhadap senjata pemusnah massal dan program rudal Korea Utara,” ungkap pernyataan bersama yang dirilis Sekretaris Pers Pentagon John Kirby, dilansir Sputnik pada Kamis (10/2/2022).
(esn)
tulis komentar anda