Lewat Buku, Eks Penasihat Gedung Putih Ungkap Borok Trump

Sabtu, 13 Juni 2020 - 03:34 WIB
Presiden AS Donald Trump dan John Bolton saat masih menjabat sebagai penasihat keamanan nasional. Foto/Star and Stripes
WASHINGTON - Mantan penasihat keamanan nasional Gedung Putih, John Bolton, telah menulis sebuah buku. Buku tersebut adalah laporan langsung mantan orang dalam Gedung Putih terkait proses pengambilan keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang inkonsisten dan serampangan.

Buku berjudul “The Room Where It Happened: A White House Memoir,” akan diterbitkan pada tanggal 23 Juni meski menuai keberatan dari Gedung Putih, yang telah melakukan tawar menawar dengan perwakilan Bolton mengenai beberapa bagian dari dokumentasinya yang mengungkapkan informasi rahasia.

Penerbit buku tersebut, Simon dan Schuster, mengatakan dalam rilis berita bahwa buku Bolton merinci kesepakatan Trump dengan China, Rusia, Ukraina, Korea Utara, Iran, Inggris, Prancis dan Jerman.



"Ini adalah buku yang tidak ingin Anda baca oleh Donald Trump," kata penerbit itu.

"Apa yang dilihat Bolton mengejutkannya: seorang presiden yang memandang terpilih kembali adalah satu-satunya yang penting, bahkan jika itu berarti membahayakan dan melemahkan negara," imbuhnya.

"Saya kesulitan mengidentifikasi keputusan Trump yang signifikan selama masa jabatan saya yang tidak didorong oleh perhitungan terpilih kembali," tulis Bolton dalam buku itu, menurut penerbit, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (13/6/2020).

Bolton dipecat oleh Trump September lalu di tengah memanasnya perbedaan berbagai tantangan kebijakan luar negeri.

Bolton menjabat sebagai penasihat keamanan nasional ketiga Trump total selama 519 hari. Seorang pencatat yang teliti, Bolton berada di ruangan itu untuk sejumlah pertemuan kunci kebijakan luar negeri.

Bolton berpendapat bahwa DPR AS yang dipimpin Partai Demokrat seharusnya telah memperluas penyelidikan impeachment terhadap Trump tahun lalu untuk melampaui pertanyaan apakah Trump mengundang campur tangan asing dari Ukraina.

"Bukunya mengatakan pelanggaran Trump seperti kasus Ukraina ada di seluruh jajaran kebijakan luar negerinya - dan Bolton mendokumentasikan dengan tepat apa itu, dan upaya-upaya yang dilakukan oleh dia dan orang lain dalam pemerintahan untuk meningkatkan kekhawatiran tentang mereka," kata penerbit.

Gedung Putih tidak segera memberikan tanggapan permintaan komentar terkait hal ini.
(ber)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More