Saddam Hussein Bangun 166 Istana dan Vila Mewah, Hanya Segelintir yang Tersisa
Kamis, 03 Februari 2022 - 14:17 WIB
BAGHDAD - Saddam Hussein telah membangun lebih dari 100 istana dan vila mewah di seluruh Irak selama berkuasa. Namun, sekarang hanya segelintir bangunan mewah yang tersisa dan coba diselamatkan pemerintah.
Sebagian besar bangunan warisan Saddam hancur dilanda perang.
Dengan tiang marmer, ukiran hiasan, dan perabotan mencolok, bangunan-bangunan itu mencerminkan megalomania dan delusi keagungan Saddam Hussein. Anehnya, mendiang mantan diktator itu mengunjungi beberapa di antaranya hanya sekali atau dua kali.
Di kediamannya di Babel, profil orang kuat yang ditakuti itu terukir di relief seperti kaisar Mesopotamia yang ia idolakan, Kasdim Nebukadnezar II.
Di banyak tempat, inisial "S.H." masih terlihat sebagai pengingat presiden yang digulingkan oleh invasi pimpinan Amerika Serikat (AS) 2003, yang ditangkap akhir tahun itu dan dieksekusi gantung pada 2006.
Sebagian besar istananya dijarah selama kekacauan invasi, ketika para pencuri memulung semua yang bisa mereka bawa, bahkan mencabut kabel listrik dari dinding.
Sejak itu, hanya segelintir tempat tinggal megah yang diberi kesempatan hidup kedua, seringkali sebagai pangkalan militer atau administrasi publik, dan lebih jarang sebagai museum.
Sebagian besar kosong karena biaya renovasinya mahal.
Sebagian besar bangunan warisan Saddam hancur dilanda perang.
Dengan tiang marmer, ukiran hiasan, dan perabotan mencolok, bangunan-bangunan itu mencerminkan megalomania dan delusi keagungan Saddam Hussein. Anehnya, mendiang mantan diktator itu mengunjungi beberapa di antaranya hanya sekali atau dua kali.
Di kediamannya di Babel, profil orang kuat yang ditakuti itu terukir di relief seperti kaisar Mesopotamia yang ia idolakan, Kasdim Nebukadnezar II.
Baca Juga
Di banyak tempat, inisial "S.H." masih terlihat sebagai pengingat presiden yang digulingkan oleh invasi pimpinan Amerika Serikat (AS) 2003, yang ditangkap akhir tahun itu dan dieksekusi gantung pada 2006.
Sebagian besar istananya dijarah selama kekacauan invasi, ketika para pencuri memulung semua yang bisa mereka bawa, bahkan mencabut kabel listrik dari dinding.
Sejak itu, hanya segelintir tempat tinggal megah yang diberi kesempatan hidup kedua, seringkali sebagai pangkalan militer atau administrasi publik, dan lebih jarang sebagai museum.
Sebagian besar kosong karena biaya renovasinya mahal.
tulis komentar anda