Saddam Hussein Bangun 166 Istana dan Vila Mewah, Hanya Segelintir yang Tersisa

Kamis, 03 Februari 2022 - 14:17 WIB
"Kita bisa mengubah istana menjadi museum, setidaknya di Baghdad—museum permadani, misalnya, atau tentang keluarga kerajaan atau seni Islam," kata Laith Majid Hussein, direktur Badan Kepurbakalaan dan Warisan Negara Irak, seperti dikutip Gulf News, Kamis (3/2/2022).

Namun dia mengakui bahwa merehabilitasi banyak "kastil raksasa" Irak akan membutuhkan jumlah biaya yang luar biasa.

Birokrasi dan korupsi yang mengakar menimbulkan rintangan lain. Demikian imbuh seorang pejabat senior pemerintah, yang berbicara dengan syarat anonim.

"Birokrasi dan korupsi menghambat restorasi istana-istana ini untuk mengubahnya menjadi kompleks wisata atau pusat warisan," katanya.

Simbol Kediktatoran

Saddam, selama lebih dari dua dekade berkuasa di negara kaya minyak itu, memiliki banyak monumen dan istana yang dibangun sambil dengan riang menentang embargo Barat tahun 1990-an.

Dalam gejolak perang, banyak yang rusak dalam pertempuran atau digunakan sebagai pangkalan militer oleh AS dan pasukan asing lainnya.

Di Baghdad, tiga istana sekarang menjadi tempat kepresidenan dan kantor perdana menteri.

Kompleks Al-Faw yang mewah—dikelilingi oleh danau buatan—sejak tahun 2021 menampung American University yang dibangun oleh seorang investor Irak.

Al-Faw, terletak di dekat bandara untuk tamu VIP Saddam, pernah menjadi pangkalan Amerika. Sekarang bangunan batu dan marmernya menampung auditorium, amfiteater, dan pujasera.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More