PM Inggris: Invasi Rusia ke Ukraina Akan Jadi Malapetaka Berdarah
Selasa, 25 Januari 2022 - 09:10 WIB
"Intelijen sangat jelas bahwa ada 60 kelompok pertempuran Rusia di perbatasan Ukraina, rencana perang kilat yang dapat menghancurkan Kiev adalah salah satu yang dapat dilihat semua orang," kata PM Johnson.
“Kita perlu menjelaskan kepada Kremlin, Rusia, bahwa itu akan menjadi langkah yang membawa malapetaka.”
Johnson menambahkan bahwa Inggris berdiri "empat persegi dengan rakyat Ukraina".
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengadakan konferensi video dengan para pemimpin Uni Eropa, sekretaris jenderal NATO dan Johnson pada Senin malam.
Pihak Downing Street atau Kantor PM Inggris mengatakan para pemimpin sepakat bahwa jika serangan Rusia lebih lanjut terjadi, sekutu NATO harus memberlakukan tanggapan pembalasan yang cepat termasuk paket sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sebelumnya, Johnson mengatakan tidak ada rencana untuk mengirim pasukan tempur Inggris untuk mempertahankan Ukraina.
Para pejabat mengatakan tidak ada ancaman khusus terhadap diplomat Inggris tetapi sekitar setengah dari staf yang bekerja di Kiev akan kembali ke Inggris.
AS telah memerintahkan kerabat staf kedutaannya untuk meninggalkan Ukraina, dengan mengatakan invasi bisa datang "kapan saja".
“Kita perlu menjelaskan kepada Kremlin, Rusia, bahwa itu akan menjadi langkah yang membawa malapetaka.”
Johnson menambahkan bahwa Inggris berdiri "empat persegi dengan rakyat Ukraina".
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengadakan konferensi video dengan para pemimpin Uni Eropa, sekretaris jenderal NATO dan Johnson pada Senin malam.
Pihak Downing Street atau Kantor PM Inggris mengatakan para pemimpin sepakat bahwa jika serangan Rusia lebih lanjut terjadi, sekutu NATO harus memberlakukan tanggapan pembalasan yang cepat termasuk paket sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sebelumnya, Johnson mengatakan tidak ada rencana untuk mengirim pasukan tempur Inggris untuk mempertahankan Ukraina.
Para pejabat mengatakan tidak ada ancaman khusus terhadap diplomat Inggris tetapi sekitar setengah dari staf yang bekerja di Kiev akan kembali ke Inggris.
AS telah memerintahkan kerabat staf kedutaannya untuk meninggalkan Ukraina, dengan mengatakan invasi bisa datang "kapan saja".
(min)
tulis komentar anda