Inggris Mulai Tarik Staf dari Kedubes di Ukraina, Perang di Depan Mata?
Senin, 24 Januari 2022 - 17:28 WIB
LONDON - Ketegangan di Ukraina telah berkobar selama beberapa hari terakhir, dengan Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS) memerintahkan evakuasi keluarga diplomat Amerika dari negara itu.
Inggris juga memutuskan menarik sebagian staf kedutaan besar (kedubes) dari Ukraina pada Senin (24/1/2022). London mengklaim ada "ancaman yang tumbuh dari Rusia".
"Beberapa staf dan keluarga Kedutaan Besar ditarik dari Kyiv sebagai tanggapan atas meningkatnya ancaman dari Rusia. Kedutaan Besar Inggris tetap buka dan akan terus melakukan pekerjaan penting," papar pernyataan saran perjalanan Inggris, dilansir Sputnik.
London telah menimbulkan kepanikan atas apa yang disebut "invasi Rusia" selama beberapa waktu terakhir.
Kementerian Luar Negeri Inggris bahkan menyebut mantan anggota parlemen Ukraina Yevhen Murayev sebagai calon potensial untuk memimpin "pemerintah pro-Rusia", meskipun dia telah berada di bawah sanksi di Rusia sejak 2018.
Bahkan politisi Ukraina sendiri mengejek otoritas Inggris, dengan menunjukkan "Mr Bean" harus dimintai klarifikasi atas klaim Inggris.
Rusia, pada gilirannya, mengecam pemerintah Inggris, mendesak Inggris "menghentikan provokasi" di sekitar Ukraina.
Inggris juga memutuskan menarik sebagian staf kedutaan besar (kedubes) dari Ukraina pada Senin (24/1/2022). London mengklaim ada "ancaman yang tumbuh dari Rusia".
"Beberapa staf dan keluarga Kedutaan Besar ditarik dari Kyiv sebagai tanggapan atas meningkatnya ancaman dari Rusia. Kedutaan Besar Inggris tetap buka dan akan terus melakukan pekerjaan penting," papar pernyataan saran perjalanan Inggris, dilansir Sputnik.
London telah menimbulkan kepanikan atas apa yang disebut "invasi Rusia" selama beberapa waktu terakhir.
Kementerian Luar Negeri Inggris bahkan menyebut mantan anggota parlemen Ukraina Yevhen Murayev sebagai calon potensial untuk memimpin "pemerintah pro-Rusia", meskipun dia telah berada di bawah sanksi di Rusia sejak 2018.
Bahkan politisi Ukraina sendiri mengejek otoritas Inggris, dengan menunjukkan "Mr Bean" harus dimintai klarifikasi atas klaim Inggris.
Rusia, pada gilirannya, mengecam pemerintah Inggris, mendesak Inggris "menghentikan provokasi" di sekitar Ukraina.
Lihat Juga :
tulis komentar anda