Ini Yevheniy Murayev, yang Diklaim Inggris Akan Jadi Boneka Rusia di Ukraina
Senin, 24 Januari 2022 - 09:04 WIB
Dalam sebuah pernyataan hari Minggu, Kedutaan Besar Rusia untuk Inggris mengatakan klaim London menunjukkan "kemerosotan yang jelas dari keahlian Inggris di Rusia dan Ukraina."
"Murayev kebetulan berada di bawah sanksi Rusia karena menjadi ancaman bagi keamanan nasional," kata kedutaan tersebut.
Murayev telah masuk dalam daftar sanksi Rusia sejak 2018.
"London harus menghentikan provokasi retoris bodoh, yang cukup berbahaya dalam situasi memanas saat ini," imbuh Kedutaan Rusia.
Pada hari Sabtu, Murayev mem-posting foto tiruan dirinya sebagai James Bond, menjanjikan lebih banyak detail akan segera hadir.
Beberapa jam kemudian, dia mem-posting apa yang tampak seperti pernyataan kandidat presiden, yang berusaha mengecilkan persepsi dukungan Rusia.
"Ukraina membutuhkan politisi baru yang kebijakannya hanya akan didasarkan pada prinsip-prinsip kepentingan nasional Ukraina dan rakyat Ukraina," tulisnya.
"Saya mengimbau kepada semua orang yang tidak acuh pada nasib Ukraina-berhenti memecah kita menjadi varietas, pro-Rusia dan pro-Barat."
Dia menyebut Ukraina sebagai "negara merdeka". "Yang dapat dan harus menentukan nasib kita sendiri," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris mendaftarkan empat mantan politisi Ukraina lainnya sebagai sosok yang memiliki hubungan dengan dinas intelijen Rusia. Mereka adalah Serhiy Arbuzov, Andriy Kluyev, Vladimir Sivkovich dan Mykola Azarov.
"Murayev kebetulan berada di bawah sanksi Rusia karena menjadi ancaman bagi keamanan nasional," kata kedutaan tersebut.
Murayev telah masuk dalam daftar sanksi Rusia sejak 2018.
"London harus menghentikan provokasi retoris bodoh, yang cukup berbahaya dalam situasi memanas saat ini," imbuh Kedutaan Rusia.
Pada hari Sabtu, Murayev mem-posting foto tiruan dirinya sebagai James Bond, menjanjikan lebih banyak detail akan segera hadir.
Beberapa jam kemudian, dia mem-posting apa yang tampak seperti pernyataan kandidat presiden, yang berusaha mengecilkan persepsi dukungan Rusia.
"Ukraina membutuhkan politisi baru yang kebijakannya hanya akan didasarkan pada prinsip-prinsip kepentingan nasional Ukraina dan rakyat Ukraina," tulisnya.
"Saya mengimbau kepada semua orang yang tidak acuh pada nasib Ukraina-berhenti memecah kita menjadi varietas, pro-Rusia dan pro-Barat."
Dia menyebut Ukraina sebagai "negara merdeka". "Yang dapat dan harus menentukan nasib kita sendiri," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris mendaftarkan empat mantan politisi Ukraina lainnya sebagai sosok yang memiliki hubungan dengan dinas intelijen Rusia. Mereka adalah Serhiy Arbuzov, Andriy Kluyev, Vladimir Sivkovich dan Mykola Azarov.
tulis komentar anda