Tempat Ritual Tersembunyi di Machu Picchu Ditemukan Pakai Laser
Minggu, 23 Januari 2022 - 05:45 WIB
LIMA - Meskipun kompleks Inca yang ditinggalkan telah dipelajari selama lebih dari satu abad, para arkeolog berhasil menemukan sesuatu yang baru.
Penemuan terbaru itu hanya 8 km jauhnya dari bagian utama benteng kuno.
Para peneliti dari Universitas Warsawa berhasil menemukan lebih dari selusin bangunan baru milik kompleks Machu Picchu Kekaisaran Inca.
Penemuan itu terjadi dengan menggunakan teknologi laser khusus yang semakin sering digunakan oleh para arkeolog yakni lidar.
Dengan menggunakan drone yang dilengkapi lidar, para arkeolog berhasil menembus dedaunan lebat hutan Peru dan mendeteksi struktur yang terkubur di semak belukar hanya 5 mil jauhnya dari kompleks utama di pinggiran luar situs seremonial Chachabamba.
Temuan baru termasuk altar batu, 14 pemandian yang diyakini telah digunakan dalam upacara, dan sistem air rumit yang mengisinya.
Situs ritual mengambil air dari Sungai Urubamba di dekatnya melalui saluran, yang sebagian terkubur di bawah tanah.
Para ilmuwan dari Universitas Warsawa mengatakan dalam studi mereka yang muncul di Journal of Archaeological Science bahwa temuan itu membantu mereka memahami lebih dalam tentang peradaban Inca dan tradisinya.
"Hanya orang-orang yang paling istimewa yang bisa sampai ke Machu Picchu, karena itu adalah tempat yang istimewa. Ketika Anda pergi ke sana, Anda harus berhenti di Chachabamba untuk mandi spiritual agar bersih dan murni untuk mengunjungi Machu Picchu," ungkap Dominika Sieczkowska, wakil direktur di Pusat Studi Andes Universitas Warsawa.
Para arkeolog berharap melanjutkan studi mereka tentang situs ritual itu dengan menggali beberapa struktur yang baru ditemukan. Namun, mereka khawatir pandemi mungkin menunda rencana mereka untuk itu.
Penemuan terbaru itu hanya 8 km jauhnya dari bagian utama benteng kuno.
Para peneliti dari Universitas Warsawa berhasil menemukan lebih dari selusin bangunan baru milik kompleks Machu Picchu Kekaisaran Inca.
Penemuan itu terjadi dengan menggunakan teknologi laser khusus yang semakin sering digunakan oleh para arkeolog yakni lidar.
Dengan menggunakan drone yang dilengkapi lidar, para arkeolog berhasil menembus dedaunan lebat hutan Peru dan mendeteksi struktur yang terkubur di semak belukar hanya 5 mil jauhnya dari kompleks utama di pinggiran luar situs seremonial Chachabamba.
Temuan baru termasuk altar batu, 14 pemandian yang diyakini telah digunakan dalam upacara, dan sistem air rumit yang mengisinya.
Situs ritual mengambil air dari Sungai Urubamba di dekatnya melalui saluran, yang sebagian terkubur di bawah tanah.
Para ilmuwan dari Universitas Warsawa mengatakan dalam studi mereka yang muncul di Journal of Archaeological Science bahwa temuan itu membantu mereka memahami lebih dalam tentang peradaban Inca dan tradisinya.
"Hanya orang-orang yang paling istimewa yang bisa sampai ke Machu Picchu, karena itu adalah tempat yang istimewa. Ketika Anda pergi ke sana, Anda harus berhenti di Chachabamba untuk mandi spiritual agar bersih dan murni untuk mengunjungi Machu Picchu," ungkap Dominika Sieczkowska, wakil direktur di Pusat Studi Andes Universitas Warsawa.
Para arkeolog berharap melanjutkan studi mereka tentang situs ritual itu dengan menggali beberapa struktur yang baru ditemukan. Namun, mereka khawatir pandemi mungkin menunda rencana mereka untuk itu.
(sya)
tulis komentar anda