Begini Peta Prediksi Invasi Habis-habisan Rusia terhadap Ukraina
Sabtu, 22 Januari 2022 - 00:03 WIB
Selanjutnya, Reuters yang berbasis di AS, membangkitkan momok Pertempuran Berlin pada Perang Dunia II.
Kolumnis Peter Apps pada hari Rabu menyulap citra "operasi militer gabungan senjata terbesar yang dilakukan oleh Rusia sejak Pertempuran Berlin pada tahun 1945" untuk Reuters, mengutip lembaga think tankCenter for Strategic and International Studies (CSIS) yang berbasis di AS.
Organisasi itu juga berada di balik peta tentang bagaimana "invasi Rusia" akan terungkap.
AS dan Rusia sedang dalam perundingan terkait krisis Ukraina. Jika pembicaraan damai ini gagal atau tanpa menghasilkan solusi, menurut CSIS, Rusia dapat menyerang Ukraina menggunakan rute utara, tengah, atau selatan, menimbulkan pertanyaan kritis bagi Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya.
Media Jerman, Bild, menjelaskan bagaimana Putin dapat menghancurkan Ukraina.
"Beginilah cara Putin menghancurkan Ukraina," bunyi laporan tabloid Jerman tersebut yang ditulis oleh Julian Röpcke. Laporan itu juga menampilkan peta fantastis dengan garis dan panah tentang tiga fase dari invasi.
CNN, yang berbasis di AS, menerbitkan peta prediksi invasi Rusia terhadap Ukraina yang dibuat jurnalis Inggris Tim Marshall. Peta itu untuk menjelaskan kepada orang Amerika bagaimana ini semua tentang Pegunungan Carpathian.
Kolumnis Washington Examiner Tom Rogan, yang menyerukan Ukraina mengebom jembatan Crimea yang dibangun rezm Putin, juga membuat peta untuk analisisnya. Peta itu buatan sendiri yang digambar di MS Paint dengan latar belakang Google.
Washington Post, media utama AS, memperkuat narasi invasi Rusia terhadap Ukraina dengan memuat sebuah opini tokoh perang neokonservatif AS; John Bolton. Dia mengeklaim tahu strategi Putin untuk Ukraina dan bahwa AS membutuhkannya untuk melawan pemimpin Rusia tersebut.
“Amerika Serikat dan NATO harus meningkatkan pengiriman bantuan militer mematikan ke Ukraina (dan mungkin Georgia dan lainnya) dan mengerahkan kembali pasukan tambahan yang substansial di sana–bukan untuk berperang, tetapi untuk berlatih dengan rekan-rekan Ukraina. Biarkan para jenderal Rusia, melihat melalui kacamata lapangan mereka, melihat bendera Amerika di Ukraina dan bertanya-tanya apa artinya,” tulis Bolton.
Kolumnis Peter Apps pada hari Rabu menyulap citra "operasi militer gabungan senjata terbesar yang dilakukan oleh Rusia sejak Pertempuran Berlin pada tahun 1945" untuk Reuters, mengutip lembaga think tankCenter for Strategic and International Studies (CSIS) yang berbasis di AS.
Organisasi itu juga berada di balik peta tentang bagaimana "invasi Rusia" akan terungkap.
AS dan Rusia sedang dalam perundingan terkait krisis Ukraina. Jika pembicaraan damai ini gagal atau tanpa menghasilkan solusi, menurut CSIS, Rusia dapat menyerang Ukraina menggunakan rute utara, tengah, atau selatan, menimbulkan pertanyaan kritis bagi Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya.
Media Jerman, Bild, menjelaskan bagaimana Putin dapat menghancurkan Ukraina.
"Beginilah cara Putin menghancurkan Ukraina," bunyi laporan tabloid Jerman tersebut yang ditulis oleh Julian Röpcke. Laporan itu juga menampilkan peta fantastis dengan garis dan panah tentang tiga fase dari invasi.
CNN, yang berbasis di AS, menerbitkan peta prediksi invasi Rusia terhadap Ukraina yang dibuat jurnalis Inggris Tim Marshall. Peta itu untuk menjelaskan kepada orang Amerika bagaimana ini semua tentang Pegunungan Carpathian.
Kolumnis Washington Examiner Tom Rogan, yang menyerukan Ukraina mengebom jembatan Crimea yang dibangun rezm Putin, juga membuat peta untuk analisisnya. Peta itu buatan sendiri yang digambar di MS Paint dengan latar belakang Google.
Washington Post, media utama AS, memperkuat narasi invasi Rusia terhadap Ukraina dengan memuat sebuah opini tokoh perang neokonservatif AS; John Bolton. Dia mengeklaim tahu strategi Putin untuk Ukraina dan bahwa AS membutuhkannya untuk melawan pemimpin Rusia tersebut.
“Amerika Serikat dan NATO harus meningkatkan pengiriman bantuan militer mematikan ke Ukraina (dan mungkin Georgia dan lainnya) dan mengerahkan kembali pasukan tambahan yang substansial di sana–bukan untuk berperang, tetapi untuk berlatih dengan rekan-rekan Ukraina. Biarkan para jenderal Rusia, melihat melalui kacamata lapangan mereka, melihat bendera Amerika di Ukraina dan bertanya-tanya apa artinya,” tulis Bolton.
tulis komentar anda