Ledakan Misterius Hancurkan Jaringan Pipa, Aliran Minyak Turki Disetop

Rabu, 19 Januari 2022 - 07:54 WIB
Jaringan pipa Kirkuk-Ceyhan meledak dan mengalami kebakaran di Turki. Foto/twitter
ANKARA - Perusahaan minyak milik negara Turki memutuskan aliran minyak dari jaringan pipa Kirkuk-Ceyhan menyusul ledakan misterius dan kobaran api besar.

Rekaman video ledakan dan kebakaran itu viral di media sosial. “Ledakan itu mengguncang bagian pipa di provinsi tenggara Turki Kahramanmaras pada Selasa malam (18/1/2022), sekitar 175 kilometer dari terminal jalur pipa di Ceyhan,” ungkap BOTAS Petroleum Pipeline Corporation.

Penyebab ledakan masih belum jelas. “Ada ledakan untuk alasan yang tidak diketahui, dan akibatnya terjadi kebakaran. Aliran minyak segera dihentikan oleh tim BOTAS dan langkah-langkah keselamatan teknis telah diambil," papar pernyataan perusahaan itu.





Foto dan video yang beredar di media sosial dimaksudkan untuk menunjukkan kobaran api setelah ledakan, dengan awan tebal asap hitam terlihat mengepul di cakrawala saat petugas pemadam pertama datang ke daerah tersebut.



Walikota Kahramanmaras, Hayrettin Gungor, mengatakan insiden itu tidak menimbulkan korban.

Gubernur Omer Fauk Coskun mencatat kerusakan dapat diatasi. “Api tidak menyebar ke daerah pemukiman terdekat,” ujar dia.

Setelah sekitar dua jam, BOTAS mengumumkan, “Api telah benar-benar padam. Pipa akan dioperasikan kembali sesegera mungkin setelah tindakan yang diperlukan diambil."

Pipa Kirkuk-Ceyhan membentang sekitar 970 kilometer antara Ceyhan, Turki dan Kirkuk, Irak, dan merupakan jalur ekspor minyak mentah terbesar di negara tersebut.

Jaringan pipa itu telah diserang berulang kali oleh militan selama bertahun-tahun, termasuk dugaan sabotase oleh teroris Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS) serta pejuang Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang mendorong penutupan intermiten di bagian Irak.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More