Taliban Bertemu Pemimpin Perlawanan Afghanistan Ahmad Massoud di Iran
Senin, 10 Januari 2022 - 21:47 WIB
TEHERAN - Ahmad Shah Massoud Jr dari etnis Tajik dan putra komandan militer legendaris Ahmad Shah Massoud, tiba di Iran November lalu untuk bertemu pemimpin pasukan perlawanan Afghanistan dan mantan menteri kabinet Afghanistan Ismail Khan.
Massoud adalah pemimpin terakhir yang meninggalkan Afghanistan setelah memimpin perlawanan anti-Taliban selama beberapa pekan.
Pemerintahan Taliban yang disebut Imarah Islam Afghanistantelah meyakinkan para pemimpin perlawanan yang melarikan diri dari negara itu bahwa mereka akan aman jika kembali ke Afghanistan.
Delegasi Taliban yang dipimpin pelaksana Menteri Luar Negeri Amir Khan Muttaqi, bertemu dengan para tokoh oposisi, termasuk Ahmad Shah Massoud Junior dan mantan Gubernur Herat Ismail Khan pada Senin (10/1/2022) di Teheran, Iran.
Delegasi Taliban telah tiba di Teheran pada Sabtu untuk mengadakan pembicaraan dengan para pejabat senior Iran.
"Ya, kami telah bertemu komandan Ismail Khan dan Ahmad Massoud di Iran. Kami juga bertemu dengan warga Afghanistan lainnya. Kami meyakinkan mereka semua bahwa mereka dapat kembali dan tinggal di Afghanistan tanpa khawatir," ungkap Muttaqi setelah pertemuan.
Muttaqi menyampaikan kepada para panglima perang Afghanistan dan masyarakat umum yang meninggalkan negara itu tahun lalu bahwa mereka tidak akan menghadapi masalah keamanan saat kembali ke Afghanistan.
“Ini adalah rumah bagi kita semua. Setiap orang bebas untuk kembali ke negaranya dan tinggal di tanah airnya. Kami meminta mereka berkontribusi dalam pembangunan bangsa,” ujar Muttaqi.
Pelaksana Menteri Luar Negeri Taliban sebelumnya juga menawarkan gencatan senjata dan perdamaian kepada kelompok perlawanan yang dipimpin Massoud.
Tawaran itu dilihat sebagai hasil dari tekanan yang diberikan kepada Taliban oleh negara-negara seperti Iran, Pakistan, dan lainnya untuk membentuk pemerintahan yang inklusif.
Iran memiliki hubungan dekat dengan pihak anti-Taliban dan Taliban di Afghanistan. Karena itulah pertemuan antara dua pihak itu digelar di Teheran.
Massoud telah mencoba membentuk aliansi anti-Taliban dan berjuang selama beberapa pekan setelah pengambilalihan Kabul tetapi dia melarikan diri dari negara itu, karena dia tidak mendapat dukungan asing.
Ismail Khan adalah gubernur Herat, kota terbesar ketiga di Afghanistan sejak 2001 sampai pejuang Taliban mengambil alih negara itu Agustus lalu.
Kekuatan dunia telah menekan Taliban membentuk pemerintahan inklusif yang mewakili semua komunitas, termasuk perempuan.
Sejak mengambil alih kekuasaan pada 15 Agustus 2021, Taliban telah bergulat dengan krisis ekonomi yang parah dan inflasi yang melonjak karena ekonomi nasional telah berkontraksi sekitar 40%.
Massoud adalah pemimpin terakhir yang meninggalkan Afghanistan setelah memimpin perlawanan anti-Taliban selama beberapa pekan.
Pemerintahan Taliban yang disebut Imarah Islam Afghanistantelah meyakinkan para pemimpin perlawanan yang melarikan diri dari negara itu bahwa mereka akan aman jika kembali ke Afghanistan.
Delegasi Taliban yang dipimpin pelaksana Menteri Luar Negeri Amir Khan Muttaqi, bertemu dengan para tokoh oposisi, termasuk Ahmad Shah Massoud Junior dan mantan Gubernur Herat Ismail Khan pada Senin (10/1/2022) di Teheran, Iran.
Delegasi Taliban telah tiba di Teheran pada Sabtu untuk mengadakan pembicaraan dengan para pejabat senior Iran.
"Ya, kami telah bertemu komandan Ismail Khan dan Ahmad Massoud di Iran. Kami juga bertemu dengan warga Afghanistan lainnya. Kami meyakinkan mereka semua bahwa mereka dapat kembali dan tinggal di Afghanistan tanpa khawatir," ungkap Muttaqi setelah pertemuan.
Muttaqi menyampaikan kepada para panglima perang Afghanistan dan masyarakat umum yang meninggalkan negara itu tahun lalu bahwa mereka tidak akan menghadapi masalah keamanan saat kembali ke Afghanistan.
“Ini adalah rumah bagi kita semua. Setiap orang bebas untuk kembali ke negaranya dan tinggal di tanah airnya. Kami meminta mereka berkontribusi dalam pembangunan bangsa,” ujar Muttaqi.
Pelaksana Menteri Luar Negeri Taliban sebelumnya juga menawarkan gencatan senjata dan perdamaian kepada kelompok perlawanan yang dipimpin Massoud.
Tawaran itu dilihat sebagai hasil dari tekanan yang diberikan kepada Taliban oleh negara-negara seperti Iran, Pakistan, dan lainnya untuk membentuk pemerintahan yang inklusif.
Iran memiliki hubungan dekat dengan pihak anti-Taliban dan Taliban di Afghanistan. Karena itulah pertemuan antara dua pihak itu digelar di Teheran.
Massoud telah mencoba membentuk aliansi anti-Taliban dan berjuang selama beberapa pekan setelah pengambilalihan Kabul tetapi dia melarikan diri dari negara itu, karena dia tidak mendapat dukungan asing.
Ismail Khan adalah gubernur Herat, kota terbesar ketiga di Afghanistan sejak 2001 sampai pejuang Taliban mengambil alih negara itu Agustus lalu.
Kekuatan dunia telah menekan Taliban membentuk pemerintahan inklusif yang mewakili semua komunitas, termasuk perempuan.
Sejak mengambil alih kekuasaan pada 15 Agustus 2021, Taliban telah bergulat dengan krisis ekonomi yang parah dan inflasi yang melonjak karena ekonomi nasional telah berkontraksi sekitar 40%.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda